Peternakan kelinci

Ternak kelinci mempunyai beberapa kelebihan yang dapat dimanfaatkan oleh manusia. pertama menghasilkan daging yang apabila dimakan tidak mengakibatkan kegemukan. Kedua makanan kelinci mudah didapat, bahkan sisa dapur pun dapat diberikan. Sisa dapur berupa kulit pisang, kulit jagung, sisa potongan kangkung, sisa-sisa wortel, kubis, dan rumput lapangan yang ada di sekitar rumah. Ternak kelinci dapat dipelihara di atas tanah yang sempit, misalnya di samping rumah. Hasil sampingan dari peternakan kelinci dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.

  1. Bulu dan kulit dapat dibuat topi, tas, shal, baju atau jaket, dan hiasan dinding.
  2. Kepala kelinci dapat digunakan sebagai bahan pakan ternak, karena kepala kelinci merupakan salah satu dari sumber protein hewani bagi pakan ternak.
  3. Kotoran dan air seni kelinci sangat baik untuk sayur-sayuran dan buah-buahan. Di samping itu, kotoran dan air seni kelinci sangat baik dipakai untuk pupuk tanaman anggrek. Hal ini merupakan penghasilan ganda bagi kita karena pasaran tanaman anggrek pada saat ini sedang baik. Jadi, petani akan memperoleh keuntungan ganda baik dari daging kelinci sebagai sumber protein keluarga dan uang dari hasil penjualan tanaman anggrek.
  4. Kaki dan ekor kelinci dapat dibuat hiasan gantungan kunci.
 

Syarat Keberhasilan Pemeliharaan Peternakan Kelinci

Untuk mencapai keberhasilan dalam memelihara kelinci, kita harus memahami sifat-sifat atau tingkah laku dan kebutuhan kelinci.

1. Kandang

a. Membuat kandang induk betina sistem baterai tipe panggung

Dalam sistem ini induk kelinci betina ditempatkan pada sebuah kandang. Satu kandang hanya berisi satu ekor induk betina sehingga peternak mudah untuk memeriksa dan menangani apabila induk betina hamil atau beranak. Pada kandang induk betina biasanya dilengkapi dengan kandang untuk beranak. Kandang itu biasanya terletak di samping atau dibawah kandang induk betina (menempel).

b. Kandang penyapihan (koloni)

Pembuatan kandang penyapihan adalah untuk tempat anak-anak kelinci yang baru disapih dari beberapa induk. Tujuannya apabila anak-anak kelinci butuh kehangatan agar dapat berkumpul saling memberikan kehangatan karena anak-anak kelinci itu belum terbiasa dipisah dengan induknya. Anak kelinci disapih pada umur 2 bulan dan dimasukkan ke dalam kendang koloni selama 2 bulan. Jadi, pada saat berumur 4 bulan itu anak kelinci mulai diadakan pemelihan mana yang jantan dan yang betina. Anak kelinci jantan disatukan dalam satu kandang. Demikian pula yang betina sehingga antara anak kelinci yang jantan dan yang betina terpisah. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi perkawinan muda yang akan menghasilkan produksi anak yang berkualitas jelek.

c. Membuat kandang calon induk (individual)

Pada umur 6 bulan kelinci sudah siap dikawinkan. Untuk itu, kita harus menyiapkan kandang calon induk. Dari anak-anak kelinci yang telah dipilih dan dipisahkan antara yang jantan dan yang betina, kita melakukan pemilihan calon induk jantan dan betina yang baik. Kemudian, calon induk itu dimasukkan ke dalam kandang. Anak-anak kelinci ang tidak terpilih dijadikan kelinci konsumsi (dijual atau untuk keluarga).

d. Membuat kandang pejantan/tempat kawin

Kelinci jantan yang akan dijadikan sebagai pejantan unggul harus ditempatkan pada kandang khusus yang berfungsi juga sebagai tempat kawin. Maksudnya agar pejantan itu merasa nyaman, bebas bergerak, dan dapat mengawini betina dengan baik. Kandang pejantan harus terpisah dari kandang betina dan kandang koloni agar pada saat terjadi perkawinan tidak terganggu. Tempat minum dan tempat pakan kensentrat diletakkan di dalam kandang pejantan di tempat yang strategis agar tidak mengganggu pada saat waktu kelinci kawin. Pejantan pada umumnya ditempatkan pada kandang individual (satu kandang satu ekor pejantan).


2. Melakukan Pemilihan Kelinci Untuk Bibit

a. Memilih kelinci betina untuk dijadikan induk

Induk kelinci betina yang baik mempunyai ciri-ciri sifat beibuan, mampu melahirkan anak yang banyak pada waktu pertama kali beranak.

b. Melilih kelinci jantan untuk dijadikan pejantan

Pejantan yang baik mempunyai ciri buah pelir menggantung simetris dan tidak menggesek lantai pada waktu berjalan, mempunyai nafsu kawin tinggi, apabila didekatkan kelinci betina selalu ingin mengawini.


3. Mengetahui Kebiasaan Makan Kelinci

a. Pakan diberikan secara berlebihan

Setiap saat ada pakan dalam kandang, baik rumput atau sisa dapur maupun konsentrat/pakan tambahan.

b. Pakan diberikan secara teratur yaitu pagi dan sore.


Langkah Pemeliharaan

1. Menyiapkan Kandang

Jauh sebelum kelinci dimasukkan ke dalam kandang, kandang harus disanitasi (dibersihkan atau disucihamakan dulu) dengan cara mengapur seluruh dinding.

2. Bibit yang telah disiapkan dimasukan ke dalam kandang yang telah disediakan dan telah disucihamakan dengan terpisah

a. Kelinci betina dalam kandang induk.

b. kelinci jantan dalam kandang pejantan.


3. Perkawinan

Pada kelinci dewasa, yaitu pada umur 6-7 bulan, harus segera dikawinkan. Caranya kelinci betina dimasukkan ke dalam kandang kelinci jantan. Tunggu sampai jantan berhasil mengawini. Tanda perkawinan berhasil adalah apabila jetuh terpelanting ke samping atau tanpa menjerit. Perbandingan betina yang baik adalah 1 pejantan : 10 betina. Kelinci jantan boleh dikawinkan 3 kali dalam seminggu, sedangkan lama kehamilan kelinci adalah 30 hari, dan induk kelinci betina dapat dikawinkan lagi pada 2 hari setelah anak disapih (dipisah).


4. Perabaan

Untuk mengetahui kehamilan kelinci adalah dengan cara meraba bagian perut induk dengan menggerakkan jari-jari tangan mulai dari bagian depan bergerak ke arah belakang atas di antara ke 2 kaki belakangnya. Calon anak akan teraba seperti bola-bola kecil, perabaan dilakukan pada umur 12-14 hari setelah dikawinkan.


5. Persiapan Induk yang Mau Melahirkan

Induk kelinci yang mau melahirkan biasanya menggugurkan bulunya untuk alas dan selimut anak yang baru dilahirkan.


6. Melahirkan

Pada umur 30 hari kehamilan, kelinci betina akan melahirkan. Jumlah anak dalam satu kali melahirkan rata-rata 6-10 ekor.


7. Kematian Anak yang Baru Lahir

Setelah induk kelinci melahirkan, kita harus segera melihat dengan cara menyuai bulu-bulu kelinci dengan menggunakan alat pembantu (jangan pakai tangan langsung). Apabila ada anak kelinci yang mati, harus segera dibuang sebab akan mencemari atau menimbulkan bibit penyakit pada anak-anak kelinci yang lain.


8. Menyapih Anak

Setelah anak kelinci bersama induknya 2 ekor, sebaiknya segera disapih dan dimasukkan ke dalam kandang koloni (kandang sapihan).


9. Cara Melihat Kelamin

Pada umur 3 bulan kelinci betina dan jantan harus dipisahkan dengan cara melihat alat kelamin. Tanda-tanda alat kelamin betina adalah apabila pada bagian atau letak alat kelamin itu tidak ada tonjolan. Tanda-tanda alat kelamin jantan adalah apabila pada bagian atau letak alat kelamin ada tonjolan.


10. Cara Memegang Kelinci

a. Pada kelinci muda cara memegangnya adalah di bagian atas pangkal paha.

b. Pada kelinci dewasa

Cara memegang kelinci dewasa ialah tangan kanan memegang kulit pada bagian bahunya (sambil menjepit telinganya), tangan kiri memegang pada bagian belakang (posisi kelinci seperti duduk).


11. Memberi Tanda pada Kelinci

Pada kelinci bibit baik, bibij pejantan ataupun bibit betina, dan anak-anak calon bibit harus diberi tanda khusus. Tanda ini harus permanen dan mudah dibaca. Pemberian tanda ini biasanya dilakukan pada telinga.
  • Pemberian tanda dengan ditatto pada bagian dalam telinga dengan sederet angka-angka.
  • Pemberian tanda dengan memasang chip berbentuk kancing berwarna pada bagian atas, tengah atau bawah telinga.
  • Pemberian tanda dengan perwarnaan (menggunakan cat, tinta atau pewarna pada bulu pada bagian badannya.

12. Tata Cara Perkawinan/ Kelender Induk

Kalender induk sangat diperlukan oleh peternak kelinci, karena akan memberikan penjelasan tentang perkawinan, kelahiran, dan sapihan.


13. Membuat Catatan Produksi


14. Penanganan Pencakaran Terhadap Kandang

Pencakaran terhadap kandang oleh ternak kelinci disebabkan oleh kurangnya serat kasar pada pakan.
  • Memasukkan potongan kayu pada kandang.
  • Pemberian garam cetak yang digantungkan di dalam kandang.

1. Cara memotong kelinci

Ada tiga cara memotong kelinci, yaitu :
  1. Memukul kepala bagian bekang.
  2. Mematahkan tulang leher bagian atas.
  3. Memotong daerah leher atau pemotongan secara umum islam.

2. Cara menguliti kelinci

Pengulitan kelinci dilakukan sama seperti halnya menguliti domba atau kambing.


3. Cara pengeluaran jeroan

Kulit pada bagian perut disayat mulai dari lubang pusar ke arah ekor, kemudian jeroan dikeluarkan.


4. Cara memotong-motong dinding kelinci

Kelinci yang telah dipotong dan telah dikeluarkan jeroannya, dipotong-potong menjadi delapan bagian. Potongan tersebu terdiri dari :
  • Dua potong kaki depan.
  • Dua potong kaki belakang.
  • Dua potong bagian dada.
  • Dua potong bagian belakang.

Penyakit dan Pengobatan

Beberapa contoh penyakit yang biasa menyerang ternak kelinci sebagai berikut.

1. Kudis telinga

Gejala :
Gelisah, sering menggelengkan kepala dan menggaruk telinga, kulit telinga mengeras, mengeluarkan cairan cokelat dan nafsu makan menurun.

Pengobatan :
  • Bagian yang luka diolesi larutan alkohol kemudian diolesi minyak kelapa.
  • Pengobatan dilakukan secara terus-menerus selama satu minggu.

2. Kudis

Gejala :
Penebalan pada kulit sehingga kulit menjadi luka dan bulu rontok.

Pengobatan :
Tepung belerang dicampur dengan minyak kelapa dioleskan pada bagian yang sakit.


3. Radang susu

Gejala :
Kehilangan nafsu makan, meningkatnya nafsu minum, lesu, puting susu bengkak merah, suhu sekitar puting meningkat.

Pengobatan :
Induk yang terserang disuntik dengan pinisilin sesuai dengan dosis.


4. Cacingan

Gejala :
Bobot tubuh turun secara drastis, bulu kusam kasar, dan berdiri.

Pencegahan :
Bersihkan kandang dan peralatan.

Pengobatan :
Memberikan minyak kelapa pada kelinci.


5. Keracunan

Penyebab :
Daun singkong, daun petai cina dan daun jelantik.

Gejala :
Kelinci keracunan daun singkong akan terlihat kejang-kejang. Keracunan daun petai cina dan jaun jelantik kelinci mengalami diare hebat tanpa bercak darah.

Pencegahan :
Hindarkan kelinci dari daun singkong, daun pucuk petai cina dan daun jelantik.



Sumber : Ir, N.R Dewi Sopiah A.

No comments for "Peternakan kelinci"