Cara penyusuan tanaman

A. Pengertian cara penyusuan tanaman

Cara penyusuan tanaman termasuk perbanyakan tanaman secara vegetatif yang masih baru. Teknik ini hampir sama dengan teknik sambung. Adapun bedanya adalah pada teknik penyusuan batang atas yang disambung dengan batang bawah yang masih bergantung dengan pohon induk.

Oleh karena itu, tingkat keberhasilan cara penyusuan tanaman ini lebih tinggi daripada okulasi karena resiko kematian batang atas pada penyusuan sangat kecil. Sesungguhnya teknik penyusuan tanaman merupakan penggabungan tanaman muda yang disayat batangnya dan luka sayatan itu dipindah dengan luka sayatan yang ada pada cabang pohon induk.

Perpaduan luka sayat dari kedua tanaman itu kemudian diikat, tetapi keduanya masih berhubungan erat dengan perakaran induk masing-masing. Dengan demikian, kebutuhan makan kedua tanaman itu masih dipenuhi oleh induk masing-masing.

Dalam perpaduan yang menyatu itu akhirnya dua tanaman itu menjadi satu dan tumbuh subur. Setelah yakin kedua tanaman itu hidup secara bersama-sama maka pemotongan kedua tanaman dapat dilakukan.


Tanaman bagian atas yang berasal dari cabang pohon induk dipotong di bagian bawah sayatan, sedangkan tanaman muda dipotong di bagian atas sayatan. Tanaman yang dapat dikembangbiakkan dengan cara penyusuan sebenarnya cukup banyak.

Belakangan ini cara penyusuan tanaman sudah banyak dipraktekkan untuk membuat bibit durian. Cara penyusuan tanaman yang dapat dikembangkan ada dua model. 

Pertama, penyusuan induk. Pada model ini, tanaman untuk batang bawah ditanam di polibag atau keranjang yang berisi bercampur pupuk. Disebut penyusuan duduk karena tanaman  muda yang disusukan didudukkan di atas tanah dekat calon batang atas.

Kedua, penyusuan gantung dengan calon batang bawah ditanam pada kantong plastik yang berisi media ringan, seperti mos, bubuk sabut kelapa, dan enceng gondok yang telah dikeringkan. Disebut penyusuan model gantung karena tanaman calon batang bawah disusukan dengan penggantung.


B. Cara menyambung dalam penyusuan tanaman

Pada penyusuan ada dua cara penyambungan. Pertama, penyambungan lengkung. Penyambungan ini sering dijadikan pilihan karena irisannya mudah dilakukan. Batang tanaman disayat tipis pada kulit dan kayunya.

Menyayatnya dapat dari atas dan dapat pula dari bawah. Penyayatan yang demikian boleh sama bagi calon batang bawah dan calon batang atas. Panjang sayatan harus sama, begitu juga ukuran batangnya.

Adapun bentuk sayatan yang baik, ujungnya membulat dan tidak lancip. Kedua sayatan itu selanjutnya dipadukan. Hindarkan agar tidak ada rongga. Setelah yakin tidak ada rongga ikatlah dengan tali rafia.

Kedua, penyambungan model lidah. Model ini lebih sulit pengirisannya. Pengirisannya tidak satu tangkai seperti pada penyambungan pohon kelengkeng. Caranya batang diiris tipis pada kulit dan kayunya. berikutnya irisan itu diiris lagi ke dalam sehingga bertemu dengan ujung irisan yang telah diiris.

Dengan demikian, irisan akan berbentuk lidah. Pengirisan seperti itu berlaku sama pada batang calon batang bawah dan batang calon batang atas. Akan tetapi, arahnya saja yang berlawanan.


Dengan adanya dua sayatan berbentuk lidah yang berlawanan, kedua batang itu bisa ditautkan. Apabila irisan itu mempunyai ukuran yang sama, pasti dapat dipertautkan. Lalu pertautan itu diikat dengan tali.

Bibit susuan bisa dipotong setelah berumur 1-3 bulan. Adapun tanda susuan yang telah jadi, yaitu kulit kedua batang yang terbalut mengembang sehingga tampak ada lipatan-lipatan. Adakalanya tali rafia yang digunakan untuk mengikat tertutup oleh kulit dan kau yang berkembang.

Pemotongan bibit susuan ini sama halnya dengan penyapihan. Oleh karena itu, dalam penyapihan tidak boleh dilakukan secara drastis. Mula-mula dibuat irisan dangkal. Setelah dua minggu irisan bisa diperdalam lagi. 

Dua minggu berikutnya baru benar-benar disapih atau dipotong. Bekas potongan sebaiknya diokulasi dengan cat atau meni kayu. Demikian lah cara penyusuan tanaman yang bisa anda coba semoga berhasil.


Sumber :Pracoyo, mujiyanto


No comments for "Cara penyusuan tanaman"