Budidaya ikan mujair

Manfaat Pembenihan Ikan Mujair

Ikan mujair adalah salah satu jenis ikan yang dapat hidup di air tawar dan payau. Di air tawar ikan mujair, dipelihara di kolam, di sawah atau di jaring terapung, sedangkan di air payau ikan mujair dipelihara di dalam tambak. Sampai saat ini banyak orang memelihara ikan mujair di kolam atau di tambak. Benih ikan mujair yang dipelihara tersebut, diperoleh dengan cara membeli di pasar atau di tempat pembenihan ikan.


Benih ikan mujair yang diperoleh dari tempat pembenihan atau pasar ikan harganya relatif lebih mahal jika dibandingkan dengan harga benih ikan yang diperoleh dengan cara membudidayakan sendiri. Dengan melakukan usaha pembenihan ikan mujair, keuntungan petani ikan dalam usaha ini lebih besar, dibandingkan dengan usaha pembesaran ikan.

Selain itu, dengan melakukan pembenihan ikan mujair, benih yang diperlukan untuk pememelihara merupakan benih ikan pilihan. Benih tersebut akan tumbuh dengan cepat sehingga ikan akan tumbuh dengan cepat sehingga ikan akan tumbuh menjadi besar dan waktu yang relatif singkat.

Dengan mengetahui teknik pembenihan ikan mujair diharapkan pembaca dapat melakukan usaha rumah tangga di bidang tersebut. Usaha pembenihan ikan mujair ini dapat memberikan keuntungan dan nilai tambah bagi para petani ikan.


Syarat Keterlaksanaan Pembenihan Ikan Mujair

Untuk melakukan usaha pembenihan ikan mujair yang memberikan satu keuntungan yang maksimal, seseorang petani ikan harus mengetahui tentang beberapa hal, yaitu
  1. sifat dan ciri-ciri ikan mujair,
  2. ciri-ciri morfologis ikan mujair,
  3. ciri-ciri induk mujair,
  4. persiapan kolam pemijahan, dan
  5. teknik pembenihan ikan mujair,


A. Sifat dan ciri-ciri ikan mujair

Ikan mujair merupakan jenis ikan yang dalam pengembangbiakannya di sebut sebagai ikan "Mouth Breeder", yaitu ikan yang mengerami telurnya dan mengasuh anaknya yang baru menetas di dalam mulut. Ikan mujair dapat hidup di air tawar atau air payau. Pada umumnya ikan mujair dipelihara ditambak atau di kolam. Untuk pengembangbiakannya ini, ikan mujair dapat memijah sepanjang tahun. Istilah memijah dalam dunia perikanan sama artinya dengan perkawinan pada manusia.
Jenis ikan mujair yang terdapat di Indonesia ada tiga, yaitu
  1. Ikan mujair biasa, berwarna hitam atau keabu-abuan.
  2. Ikan mujair merah, berwarna merah.
  3. Ikan mujair albino, berwarna merah keputih-putihan.
Ikan mujair termasuk kedalam famili Cichlidaer, yaitu berasal dari perairan Afrika. Ikan ini pertama kali ditemukan oleh Bapak Mujair pada tahun 1939 di muara sungai serang, pantai selatan belitar, Jawa Timur. Untuk mengabadikan namanya, ikan tersebut dinamakan ikan mujair.

Ikan mujair tergolong ke dalam Omnivora, yaitu ikan yang mempunyai kebiasaan memakan segala macam makanan yang ada. Makanan sebenarnya adalah lumut-lumutan dan tumbuh-tumbuhan. Beberapa sifat ikan mujair yang sangat menguntungkan adalah.
  1. mudah berkembang biak,
  2. indukanya menjaga anak, sehingga daya kelangsungan hidup benih ikan mujair sangat tinggi,
  3. sangat cepat pertumbuhannya, dan
  4. mudah menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan, seperti suhu, kadar garam, kadar oksigen, serta kandungan bahan organik.


B. Ciri-ciri Morfologis Ikan Mujair

Bagi orang awam, kadang-kadang antara ikan mujair dan ikan nila tidak begitu berbeda. untuk dapat membedakan kedua jenis ikan tersebut, sebaiknya ciri-ciri ikan mujair dapat diamati seperti berikut.

1. Bentuk Tubuh
Bentuk tubuh ikan mujair adalah pipih.

2. Bentuk Mulut
Bentuk mulut ikan mujair agak besar dan mempunyai gigi-gigi yang halus. Mulut ikan mujair terdapat pada bagian ujung tubuh.

3. Sirip
Sirip ekor ikan mujair berpinggiran tegak. Sirip dada dan sirip perut berwarna hitam kemerahan (jenis ikan mujair biasa). Sirip punggung berduri, tajam, dan keras.

4. Panjang Tubuh
Panjang tubuh ikan mujair biasanya 2 - 3 kali tinggi badannya, 


C. Ciri-ciri Induk Mujair

Untuk mendapatkan benih yang unggul dan banyak, induk yang digunakan adalah induk yang unggul juga. Induk yang akan digunakan untuk pembenihan ini sebelumnya harus diseleksi atau dipilih. Pemilihan induk mujair dapat dilakukan yang baik seperti berikut.
  1. Ikan mujair mempunyai ukuran tubuh yang relatif besar. Hal ini dilihat dari timbangan berat badan induk ikan. Berat induk ikan per ekor lebih dari 100 gram.
  2. Bagian-bagian tubuhnya lengkap.
  3. Bentuk tubuh tidak ada yang cacat atau rusak.
Adapun ciri-ciri induk jantan ikan mujair dan induk betina ikan mujair yang telah dewasa dapat diketahui dengan melihat organ genetikal atau alat kelamin dan sifat berhubungan sekunder ikan mujair. Organ genital induk ikan mujair dewasa antara jantan dan betina dapat dibedakan dengan melihat secara langsung pada bagian alat kelamin.

Organ kelamin ikan mujair betina dewasa, terdapat dua buah lubang genital yang terpisah yaitu.
  • sebagai lubang pengeluaran air kencing dan
  • sebagai lubang pengeluaran telur.
Bentuk kedua lubang genital tersebut agak membundar. Organ kelamin ikan jantan dewasa, hanya terdapat satu buah lubang genital (seluran kelamin). Lubang genital tersebut berfungsi sebagai lubang pengeluaran kencing dan sperma. Bentuk lubang genital atau saluran kelamin ini berupa tonjolan agak meruncing.

Sifat berhubungan sekunder adalah ciri-ciri induk jantan dan betina dewasa ikan mujair. Ciri-ciri berhubungan sekunder tersebut adalah.
  • perubahan warna badan dan sirip-siripnya dan
  • bentuk tubuh atau perutnya.

No
Organ Tubuh
Jantan

Betina

1.
Warna bada
Badan berwarna kehitam-hitaman dan menghilap
Tidak ada perubahan warna pada badan
2.
Warna sirip
Sirip berwarna hitam kemerah-merahan pada bagian sirip punggung dan ekor
Tidak ada perubahan warna pada sirip
3.
Bentuk perut
Perut pipih
Perut agak membesar dan empuk jika dipegang
4.
Alat kelamin
Bentuk runcing
Berbentuk agak membundar


D. Persiapan Kolom Pemijahan

Pemijahan ikan mujair dapat dilakukan sepanjang waktu karena ikan mujair tidak mengenal musim. Dalam melakukan pemijahan ikan mujair tidak diperlakukan persyaratan lingkungan yang khusus. Tempat yang dapat digunakan untuk melakukan pemijahan adalah kolam atau tambak. Kolom yang digunakan untuk pemijahan ini mempunyai persyaratan sebagai berikut.
  1. Keladaman air berkisar antara 40-60 cm.
  2. Dasar kolam sebaiknya agak berpasir untuk memudahkan induk ikan mujair jantan dalam membuat sarang pemijahan.
  3. Kolam diberi pupuk sebelum digunakan untuk pemijahan. Pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang atau pupuk TSP. Dosis pupuk yang digunakan berkisar antara 50-700 gram per meter persegi.
Ukuran kolam yang akan digunakan untuk pemijahan ikan mujair ini dapat disesuaikan dengan jumlah induk yang akan dipijahkan. Pada umumnya kolam pemijahan ikan mujair berukuran antara 50 meter pesegi sampai 200 meter persegi. Persiapan kolam pemijahan tersebut meliputi :
  1. Pengeringan kolam,
  2. Pemupukan dan pengapuran, dan
  3. Pengairan.

E. Teknik Pembenihan Ikan Mujair

Pembenihan ikan mujair dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu

1. pembenihan ikan mujair sistem satu kolam.
2. pembenihan ikan mujair sistem dua kolam.

Pembenihan ikan mujair sistem satu kolam adalah satu teknik pembenihan dengan menggunakan kolam tempat induk ikan yang akan memijah bergabung menjadi satu sebagian kolam penetesan dan kolam pendederan. Pembenihan ikan mujair sistem dua kolam adalah satu teknik pembenihan dengan menggunakan kolam tempat induk ikan yang akan memijah dipisahkan menjadi dua kolam, yaitu
  1. kolam pemijahan,
  2. kolam penampungan anak ikan (kolam pendederan).
Antara kolam pemijah dan kolam penampungan akan ikan ini dibuat secara seri, sehingga anak ikan yang telah menetas bisa berpindah sendiri dari kolam pemijahan ke kolam penampungan anak ikan (kolam pendederan). Antara kolam pemijahan dan kolam penampungan akan ikan ini terdapat saringan kasar. Hal ini untuk memudahkan akan ikan berpindah tempat dan mencegah induk ikan agar tidak masuk ke dalam penampungan anak ikan (kolam pendederan).


Alat-alat yang dibutuhkan

Agar dapat melakukan pembenihan ikan mujair, dapat diperlukan alat-alat sebagai berikut.
  1. baskom plastik atau ember plastik yang dilubangi,
  2. serbet,
  3. cangkul,
  4. kolam pemijahan, berukuran minimal 10 m2 (2 m x 5 m) dengan tinggi kolam 1 m.
  5. timbangan duduk atau timbangan gantung,
  6. saringan kolam,
  7. scoopnet,
  8. selang kecil dari plastik,
  9. penggaris kayu ukuran satu meter,
  10. hanpa atau kantong plastik terbuat dari jaring, berukuran 1 x 1 x 0,5 m (panjang x lebar x tinggi),

Bahan-bahan yang diperlukan untuk melakukan pembenihan ikan mujair

Pembenihan ikan mujair memerlukan induk ikan dan badan seperti berikut.
  1. induk ikan mujair jantan dan betina matang. Kelamin induk jantan minimal 1 ekor, induk betina minima 2 ekor.
  2. pupuk kandang atau pupuk TSP.
  3. kapur.
  4. dedak halus.

Langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam melakukan pembenihan ikan mujair

Pembenihan ikan mujair melalui tahap-tahap berikut ini.
  1. persiapan kolam pemijahan
  2. pemilihan induk
  3. pemijahan ikan mujair
  4. pendederan
  5. pemanenan

A. Persiapan Kolam Pemijahan

Dalam melakukan persiapan kolam pemijahan ada beberapa langkah kerja yang harus dilakukan.

1. Pengeringan Kolam
  • Keringkan kolam pemijahan selama beberapa hari sampai tanah permukaan dasar kolam retak-retak. Hal ini berguna untuk membunuh hama yang ada di kolam dan menambah bau rangsangan ikan untuk memijah.
  • Hitunglah luasan kolam pemijahan tersebut.

2. Pemupukan dan Pengapuran

Pemupukan dilakukan untuk menambah tingkat kesuburan kolam ikan, sedangkan pengapuran dilakukan untuk mengingkatkan derajat keasaman tanah.
  • Hitunglah pupuk dan kapur yang dibutuhkan untuk kolam pemijahan. Dosis pupuk adalah 50-700 gram permeter persegi. Dosis kapur adalah 25-200 gram per meter persegi. Jika luas kolam 50 m2 dan dosis yang digunakan adalah 50 gram per meter persegi, kapur yang dibutuhkan = 50 m2 x 50 gram/m2 = 2.500 gram (2,5 kg) kapur. Pupuk yang dibutuhkan untuk dosis 200 gram per meter persegi adalah 50 m2 x 200 gram/m2 = 10.000 gram (10 kg) pupuk.
  • Tebarkanlah secara merata kapur dan pupuk tersebut pada permukaan dasar kolam.

3. Pengairan
  • Masukkanlah air ke dalam kolam sampai tinggi air di dalam kolam 50 cm dari dasar kolam.
  • Ukurlah kedalaman air dengan menggunakan penggaris dari kayu. Penggaris dari kayu tersebut dapat dibuat sendiri atau dibeli di toko.
  • Biarkanlah kolam yang terairi tersebut selama 7-8 hari. Hal ini dimaksudkan agar organisme air dapat tumbuh terlebih dahulu di dalam kolam. Organisme air yang tumbuh di kolam tersebut merupakan makanan alami bagi ikan mujair.
  • Setelah 7-8 hari, kolam tersebut dapat digunakan untuk pemijahan ikan mujair.

B. Pemilihan Induk

Dalam melakukan pemilihan induk, siapkanlah beberapa calon induk yang ada. Pilihlah induk yang telah matang kelamin untuk dipijahkan. Adapun cara yang dilakukan dalam memilih induk yang matang kelamin adalah sebagai berikut.
  1. Siapkanlah wadah plastik atau ember plastik yang telah dilubangi.
  2. Pilihlah induk yang tidak cacat dan bagian tubuh luarnya lengkap.
  3. Timbanglah induk yang telah dipilih tersebut dengan menggunakan timbangan duduk atau timbangan gantung. Jika menggunakan timbangan duduk, ikan dimasukkan ke dalam wadah plastik. Jika menggunakan timbangan gantung, ikan dimasukkan ke dalam ember plastik yang telah dilubangi.
  4. Catatlah dan pisahkan induk ikan yang telah ditimbang.
  5. Periksalah kematangan telur dan sperma induk ikan mujair tersebut dengan cara meraba pada bagian perutnya secara perlahan-lahan.
  • Jika telah matang kelamin ikan jantan akan mengeluarkan cairan sperma berwarna putih.
  • Jika telah matang kelamin pada bagian perut ikan betina terasa lembek dan empuk.
Untuk memastikan apakah induk ikan betina telah matang kelamin dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
  • Masukkan selang plastik kecil ke dalam lubang genital atau saluran kelamin.
  • Sedotlah selang plastik tersebut dari dalam selang kecil dan perhatikan apakan telurnya banyak dan berwarna kekuning-kuningan serta garis tengah atau diameter telur sudah cukup bersar atau tidak seperti itu.
6. Pisahkan induk yang telah dipilih dan iduk yang belum dipilih. masukan ke dalam wadah atau hapa.


C. Pemijahan Ikan Mujair

Dalam melakukan pemijahan ikan mujair, ada beberapa langkah yang harus diperhatikan agar pemijahan tersebut memberikan hasil yang optimal. Adapun langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut.

1. Menentukan padat penebaran induk

Induk ikan mujair yang akan dipijahkan sebaiknya mempunyai perbandingan antara jantan dan betina adalah 1 : 2 atau 2 : 3. Perbandingan 1 : 2 artinya 1 ekor induk jantan dikawinkan dengan 2 ekor induk betina. Padat penebaran induk ikan mujair berkisar antara 1 - 2 ekor untuk setiap kolam seluas  10 - 20 meter persegi.

Misalnya padat penebaran yang akan dipakai adalah 1 ekor induk betina untuk setiap 10 meter persegi dan perbandingan jantan dan betina adalah 1 : 2. Maka pada luas kolam 50 m2 dibutuhkan.

induk ikan betina = 1 ekor/10 m2 x 50 m2 = 5 ekor.
induk ikan jantan = 1/2 x 5 ekor = 3 ekor (pembulatan)

2. Penebaran induk ikan

Masukkanlah induk ikan jantan dan induk ikan betina ke dalam kolam pemijahan. Induk ikan yang telah dilepaskanke dalam kolam, biasanya akan memijah dalam dua atau tiga hari kemudian.

3. Pemijahan ikan

Pemijahan ikan mujair dicirikan dengan terbentuknya lekukan-lekukan bulat pada permukaan dasar kolam yang berdiameter 30 - 35 sentimeter. 

4. Pembuahan

Setelah ikan mujair melakukan pemijahan, telur-telur hasil pemijahan yang telah dibuahi oleh induk ikan jantan segera dikumpulkan oleh induk ikan jantan segera dikumpulkan oleh induk ikan betina. Induk ikan betina akan mengerami telurnya di dalam mulutnya sampai telur-telur tersebut menetas.

5. Penetasan

Telur ikan mujair akan menetas setelah 3 - 5 hari pada suhu air berkisan antara 25 - 27 derajat celcius. Induk betina ikan mujair selama mengerami telurnya tidak aktif makan. Oleh karena itu, induk ikan betina mujair akan terlihat kurus. Induk ikan betina akan melepaskan anak-anaknya jika anak-anaknya telam mampu mencari makan sendiri. Waktu yang diperlukan anak mujair dari saat menetas sampai mampu mencari makan sendiri antara 2 - 3 minggu.

D. Pendederan

Pendederan ikan mujair dilakukan setelah anak-anak ikan tersebut lepas dari asuhan induk ikan betina. Umur anak ikan tersebut berkisar antara 2 - 3 minggu dan ukuran anak-anak ikan itu berkisar antara 1 - 3 cm. Anak-anak ikan ini dipelihara selama 3-4 minggu. Jika makanan di dalam kolam tidak mencukupi, berilah pakan kepada anak-anak ikan tersebut dedak halus atau sisa-sisa makanan dari rumah tangga.

Langkah-langkah yang harus dilakukan agar dalam melakukan pendederan ikan mujair menghasilkan pertumbuhan benih yang optimal adalah sebagai berikut.

1. Kolam pendederan disiapkan dengan baik

Jika menggunakan sistem pembenihan satu kolam, kolam tersebut harus diberi pupuk susulan sebanyak 1/2 dari dosis pertama. Jika dosis pertama pemupukan adalah 10 kg pupuk, dosis pemupukan kedua adalah 1/2 x 10 kg = 5 kg pupuk. Jika menggunakan sistem pembenihan dua kolam, sebelum anank-anak ikan menetas, kolam pendederannya harus sudah disiapkan sebelumnya. Langkah yang harus dikerjakan dalam mempersiapkan kolam pendederan ini sama seperti dalam melakukan persiapan kolam pemijahan.

2. Pemanenan anak ikan mujair

Jika menggunakan pembenihan ikan mujair sistem satu kolam, jumlah anak ikan yang ditetaskan tersebut tidak dapat dihitung karena anak ikan mujair dengan sendirinya dipelihara di dalam kolam tersebut. Jika menggunakan pembenihan ikan mujair sistem dua kolam, jumlah anak ikan pada kolam pemijahan dapat dihitung. Cara penghitungan jumlah anak ikan sebagai berikut.
  • Bukalah pintu pengeluaran pada kolam pemijahan dan pesanglah saringan pada pintu pengeluaran tersebut.
  • Seroklah anak ikan dengan menggunakan scoopnet atau seser. Masukanlah anak ikan ke dalam baskom plastik.
  • Ukurlah jumlah anak ikan yang dihasilkan dalam takaran liter. Cara mengukurnya sebagai berikut. Masukkanlah anak ikan ke dalam gelas ukuran atau wadah  plastik yang berukuran satu liter. Catat jumlah anak ikan yang diperoleh dalam satuan liter.
3. Penebaran anak ikan mujair

Dalam melakukan penebaran anak ikan ke dalam kolam pendederan harus diperhatikan juga padat penebaran anak ikan tersebut. Padat penebaran anak ikan mujair pada kolom pendederan adalah sebagai berikut.
  • Jika ukuran anak ikan mujair 1-3 cm, padat penebarannya adalah 30-50 ekor/m2.
  • Jika ukuran anak ikan mujair 3-5 cm, padat penebarannya adalah 5-10 ekor/m2.
  • Jika ukuran anak ikan mujair 5-8 cm, padat penebarannya adalah 2-5 ekor/m2.
Oleh karena itu, dalam melakukan penebaran anak ikan mujair sebaiknya ukuran anak ikan dan jumlah anak ikan yang ditebar harus diketahui. Hal ini untuk memudahkan dalam menghitung jumlah anak ikan yang akan dipanen setelah dipelihara selama beberapa minggu.

Misalnya ukuran anak ikan mujair adalah 1-3 cm maka dapat padat penebaran anak ikan mujair untuk kolam pendederan yang luasnya 100 m2 adalah 50 ekor/m2 x 100 m2 = 5.000 ekor anak ikan.

4. Pemeliharaan anak ikan

Anak ikan yang beru berumur 2-3 minggu dipindahkan ke dalam pendederan. Pemeliharaan anak ikan dikolam pendederan ini dilakukan selama 3-4 minggu. Dalam melakukan pemeliharaan anak ikan ini jangan sampai anak ikan mujair kekurangan makanan. Oleh karena itu, anak ikan mujair diberi makanan, seperti dedak halus, sisa-sisa dapur, atau penambahan pupuk kandung atau TSP.

Pemberian makanan pada anak ikan ini dilakukan dengan cara menebarkan makanan tersebut pada kolam pendederan secara merata. Seperti halnya manusia makan sehari 3x makan ikan pun tidak jauh berbeda. Agar diperoleh anak ikan yang sehat dan gemuk, ikan pun harus diberi makan 3-4 kali sehari.


E. Pemanenan

Pemanenan anak ikan mujair yang dipelihara di dalam kolam pendederan di lakukan setelah anak ikan dipelihara selama 3-4 minggu. Anak ikan yang dihasilkan dalam pendederan ini adalah anak ikan mujair yang disebut juga benih ikan mujair. Pembenihan ikan mujair ini menghasilkan benih ikan.

Cara yang dilakukan pada saat melakukan pemanenan adalah sebagai berikut.
  1. Keringkan kolam dengan cara membuka saluran pengeluaran air.
  2. Pasanglah hapa pada pintu pengeluaran dan biarkanlah benih ikan mujair keluar bersama aliran air.
  3. Benih yang sudah terkumpul di dalam hapa ini, sudah siap untuk di pasarkan, tetapi sebelumnya harus diketahui jumlah benih yang dipanen. Untuk mengetahui hasil panen benih ikan mujair ini, dilakukan dengan cara-cara berikut.

  • Ambil gelas ukur satu liter atau wadah plastik yang bervolume satu liter.
  • Isilah gelas ukur tersebut dengan benih ikan mujair.
  • Hitunglah jumlah benih ikan mujair yang terdapat dalam satu gelas tersebut. Misalnya, dalam satu liter wadah plastik terdapat 80 ekor benih, nilai yang diperoleh tersebut pada mewakili bahwa dalam satu liter gelas ukur terdapat 80 ekor benih ikan mujair. Lakukanlah penghitungan tersebut sampai tiga kali.

Setelah benih ikan panenan diketahui jumlahnya, selanjutnya dapat dihitung jumlah benih yang dihasilkan dari jumlah induk yang digunakan. Pemanenan benih ikan mujair ini sebaiknya dilakukan pada siang hari atau sore hari. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya kematian benih pada saat pemanenan karena perubahan suhu yang mendadak. Benih ikan yang telah dipanen tersebut dapat langsung dijual di pasar atau dipelihara lagi sampai berukuran untuk dikonsumsi.




Sumber : Ir. Gusrina 

No comments for "Budidaya ikan mujair"