Cara Budidaya Ayam Kampung di Rumah

Cara memelihara ayam kampung

Ayam kampung merupakan salah saru jenis ayam yang banyak diminati oleh masyarakat karena dagingny lebih lezat dan bernutrisi. Selain itu, apabila dijual ayam kampung juga lebih mahal dibandingkan dengan ayam boiler dan tentunya juga lebih alami.apabila dilihat dari segi kesehatan ayam kampung lebih aman apabila dikonsumi terlebih jika Anda membudidayakan sendiri. 

Terdapat dua sistem dalam membudidayakan ayam kampung yaitu sistem semi intensif dan sistem umbaran. Sistem inseftif merupakan sistem budidaya ayam kampung dengan membatasi ruang gerak ayam namun tetap dibiarkan berkeliaran. Sistem ini bertujuan agar daging yang dihasilkan ayam lebih banyak. 

Apabila menggunakan sistem semi intensif sebaiknya Anda membuat kadang yang berisi satu ayam jantan dan beberapa ayam betina. Hal ini bertujuan untuk mempercepat proses perkembangbiakan. Kemudian, saat bertelur Anda dapat memisahkan telurnya dan meggunakan incubator untuk menetaskannya. Karena ruangnya dibatasi maka Anda memerlukan biaya yang lebih untuk membelikan pakan.

Baca juga : Cara ternak ayam bangkok

Sedangkan sistem umbaran adalah sistem budidaya ayam kampung dimana ayam tersebut dibiarkan berkeliaran bebas. Sistem ini dapat meminimalisir biaya makan ayam karena ayamnya dapat mencarinya dipekarangan rumah. Akan tetapi, pertumbuhan ayam menjadi tidak insentif dan ayamnya akan menjadi liar.

Dari dua sistem tersebut, Anda dapat memilih sistem mana yang sesuai dengan pilihan Anda, langkah selanjutnya yang harus Anda lakukan adalah :

1. Mempersiapkan Kandang

Kendang ayam dapat berfungsi untuk berlindung dan berkembang. Agar kendang dapat berfungsi dengan maksimal maka hal-hal yang harus diperhatikan dalam menyiapkan kendang diantaranya pertama, letakkan kendang dekat dengan rumah. Hal ini bertujuan agar Anda lebih mudah dalam melakukan pengawasan terhadap ayam. 

Kedua, kendang dapat dibuat dengan menggunakan bambu maupun kayu usahakan bagian dindingnya rapat agar hewan lain tidak masu dan tinggi kendang berukuran 3 meter. Keempat,  kendang yang dibuat sekatlah menjadi dua area dimana satu area untuk ayam dewasa dan yang satunya digunakan anaknya. Kelima, sebelum ditempati, semproti terlebih dahulu kendang ayam dengan menggunakan pestisida. 

Hal ini bertujuan untuk membasmi parasite penganggu. Penyemprotan tersebut sebaiknya dilakukan seminggu sebelumnya agar baunya tidak meracuni ayam yang akan dibudidaya.

2. Memilih Induk 

Pemilihan induk ayam sangat berpengaruh terhadap keberhasilan dalam budidaya ayam kampung. Pilihlah induk yang unggul agar ketutrunannya juga baik. Apabila induk sudah dipilih maka tempatkan ke dalam kadang. Tidak ada patokan perbandingan antara jumlah ayam kampung jantan atau betinda namun adan dapat mengisi satu kendang dengan 10 betina dan satu jantan.

Baca juga : Cara memelihara ayam pelung

3. Mengawinkan induk ayam

Setelah induk ditempatkan pada kendang, maka ayam-ayam akan melakuka adaptasi selama beberapa hari. Pada saat itu, Anda harus terus memberikan makanan. Dalam proses perkawinan terjadi secara alamiah saat indukan sudah siap untuk kawin sehingga tidak bisa dipercepat. 

Ciri keberhasilan perkawinan adalah ayam betina rewel dan terus berkokok. Nah, Anda harus memisahkan antara ayam betina lalu dipindahkan ditempat khusus untuk ayam tersebut bertelur.

4. Menetaskan Telur

Menggunakan incubator merupakan cara cepat untuk menetaskan telur. Dimana telur tersebut dapat menetap dalam jangka waktu 14 s.d 20 hari.

5. Memelihara Anak ayam

Anakan ayam yang telah menetas tempatkan lah pada kendang khusus. Anak ayam membutuhkan perawatan yang intensif dengan memberikan makanan khusus sperti jagung yang harus digiling halus. Makanan tersebut diberikan hingga usia anakan mencapai dua bulan. Setelah itu, anakan tersebut sudah dapat di pindah pada kendang ayam dewasa.


Sumber : Anis Nurul A


No comments for "Cara Budidaya Ayam Kampung di Rumah"