Cara beternak ayam jawa super
Hampir desa di seluruh Indonesia terdapat peternakan ayam, terutama ayam lokal atau ayam kampung walaupun sebagai pengisi waktu luang atau pekerjaan sampingan. Cara beternak ayam jawa super semacam ini tidak hanya makan waktu dan menambah beban pekerjaan, tetapi hasilnya tidak seberapa.
Karena sebagai pekerjaan dalam pemberian makan, minum, kebersihan kandang dan pemberantasan hama dan penyakit sangat menyita waktu dan tenaga apalagi jika dalam waktu peternakan ayam tersebut tidak memilih bibit ayam unggul, makanan tidak pernah teratur, sehingga ayam tidak banyak mencarai sendiri di sekeliling rumah sehingga pertumbuhan ayam menjadi terhambat, minuman sangat kurang sehingga ayam minum air kotor.
Hal ini menyebabkan ayam mudah terserang penyakit. Kandang juga tidak ada tempat yang khusus bagi ayam untuk melindungi dirinya dari panas dan dingin atau hujan belum lagi adanya gangguan dari binatang buas, akhirnya ayam berkeliaran kesana kemari dan merusak kebun tanaman orang.
Akibat tidak adanya pemeliharaan secara khusus dan teratur maka produksi daging dan telur sangat rendah. Walaupun ayam sudah dewasa namun keadaan tetap tampak kecil. Maka perlu diatur bagaimana cara beternak ayam yang baik.
Sementara itu yang sudah berkembang dalam masyarakat di kalangan masyarakat adalah beternak ayam kampung atau ayam ras. Berawal dari itu maka perlu dibudidayakan adanya peternakan ayam dari hasil persilangan ayam kampung dengan ayam ras hasil persilangan dari itu akan menghasilkan ayam jawa super. Dengan teknik dan peternakan yang baik diharapkan memperoleh produksi yang super banyak produksi daging super berat dan menghasilkan super besar.
Jenis ayam ini sekarang lebih dikenal karena memiliki keunggulan-keunggulan dibanding ayam kampung maupun ayam ras. Keunggulan yang banyak dijumpai adalah jumlah telur banyak, pertumbuhan cepat, bobot lebih dari rata-rata ayam ras atau bukan ras, bahkan kotorannya dapat dijadikan sebagai pupuk dan bulunya bermanfaat sebagai bahan suttle cook, bahan lukisan mozaik dan kerajinan sulak.
Keuntungan beternak ayam jawa super adalah :
- Sebagai penghasil daging dan telur.
- Sebagai tambahan pendapatan.
- Mudah cara pemeliharaannya.
- Modal relatif mudah.
- Cepat berkembang dan tubuh.
- Dapat sebagai tabungan harian mingguan atau bulanan.
- Ayam ras.
- Ayam bukan ras (buras).
- Ayam blesteran (super).


- Ukuran badan kecil.
- Warna bulu putih.
- Jengger tunggal berwarna merah, untuk jantan jengger tegak, untuk betina jengger jatuh menyamping.
- Kaki paruh kuning, sesudah dewasa memutih.
- Tabiatnya gembira, aktif mencari makan, mudah terkejut.
- Mulai bertelur umu 5-6 bulan, produksinya mulai 250-300 butir pertahun, kulit telur putih.
- Kondisi ayam cepat dewasa dan tidak mempunyai sifat pengeram.
- Ras WL mirip dengan ras minorca dari Spanyol cuma bedanya bulu cokelat kehitaman.

- Ukuran badannya sedang.
- Tipe pedaging dan petelur.
- Jengger tunggal merah.
- Kaki dan paruh kuning kehijauan.
- Bulu merah tua atau kecokelatan.
- Tabiat tenang, dan gerak lambat.
- Mulai bertelur umur 6-7 bulan, warna telur cokelat muda, produksi mulai 200-500 butir per tahun.
- Ras RIR sama dengan ras newshampshir (NHR) dan Polly Mounth Rock (PRR).

- Bulu berwarna hitam kumbang atau mengkilat.
- Produksi telur sekitar 200 butir per tahun.
- Suka mengeram.
- ayam harus sehat dan lincah.
- tubuh tegap, gagah, dan tinggi besar.
- bulu bersih mengkilap.
- mata bulat jernih.
- jengger dan pial berwarna kemerah-merahan.
- kaki kuat dan besar.
- umur antara 1 sampai 3 tahun.
- ayam harus sehat dan lincah.
- tubuh tegap, gagah, dan tinggi besar.
- bulu bersih mengkilap.
- jengger berwarna kemerah-merahan dan roboh menyamping.
- memiliki kaki yang kuat.
- muka segar jernih dan halus.
- tulang pinggul basa besar dan lebar.
- jarak tulang pinggul minimal tiga jari.
- umur 6 bulan sampai 2 tahun.
- Paling sedikit 1 pejantan dewasa mengawini 1 sampai 15 induk.
- Paling ideal adalah 1 pejantan dengan 10 ekor induk.
- Ayam-ayam betina harus dijaga agar tetap berkumpul satu kandang dengan pejantan.
- Jengger dan pial : lebar, kemerah-merahan hangat tampak bercahaya basah seperti lapisan lilin dan roboh menyamping.
- Kepala/muka : lebar lurus bersih.
- Mata : Bulat, cerah bercahaya.
- Dubur : lebar, basah, elastis, berwarna merah muda keputih-putihan.
- Perut : Halus penuh berisi dan elastis atau lunak.
- Kulit : tipis halus dan longgar.
- Bulu : padat lengkap dan mengkilap.
- Kaki : putih dan kuning.
- Tingkah lakunya lincah ringan, suka berkotek, aktif mencari makan.
- Lekas dewasa dan cepat bertelur.
- Masa betelurnya lama (dalam 1 bulan bertelur antara 20 sampai 28 butir).
- Bentuk badan panjang punggung halus tumbuh penuh dada lebar dalam.
- Keadaan perut lunak, halus dan penuh.
- Kaki dan paruh agak kecil, rata dan berwarna cerah pucat.
- Ayam dipelihara dengan cara dilepas begitu saja di pekarangan sekitar rumah untuk mencari makan sendiri.
- Sarang untuk induk bertelur dibuat mengerucut ke bawah agar daya tetas telur yang dierami tinggi dan tempatnya di pojok-pojok rumah dapur atau bangunan kandang.
- Induk ayam bertelur 3 kali/periode dalam setahun rata-rata 28 butir telur setiap periode bertelur.
- Biasanya peternak hanya mengeramkan 10 butir telur, selebihnya dijual atau dikomsumsi.
- Setiap induk ayam menghasilkan sekitar 84 butir telur setahun dengan hasil penetasan antara 15 sampai 24 ekor anak ayam petelur.
- Cara pemeliharaan ini, kerusakan telur cukup tinggi, misalnya karena pecah, dimakan hama dan sebagainya. Kematian anak ayam juga tergolong tinggi oleh berbagai sebab, seperti serangan tetelo, serangan binatang buas, kedinginan dan kecelakaan. Kematian anak ayam kandang mendekati 50% bahkan lebih, sehingga yang selamat sampai besar menjadi hanya sedikit.
- Cara ini lebih kepada cara alamiah, hanya bedanya perlu ada kandang khusus untuk istirahat dan pengalaman di waktu malam hari serta di tempat bertelur. Induk ayam yang baru menetas dan anaknya dipelihara dalam satu kelompok dan diberi makan minum kurang lebih selama dua minggu sambil menunggu anak ayam berbulu lengkap dan kuat kondisi badannya. Hal ini dimaksudkan untuk memperkecil tingkat kematian.
- Dengan cara ini ayam dapat selamat dewasa sampai sekitar 75-90%.
- Induk ayam dibiarkan mengerami telurnya dan mengasuh anaknya dalam satu tahun, masa bertelurnya 3 kali.
- Dengan jumlah telur yang dieramkannya 10 butir setiap kali masa bertelur dan resiko kematian kecil dalam satu tahun. Setiap ekor untuk anak ayam akan menghasilkan ayam siap potong atau siap jual sekitar 30 butir.
- Caranya sama dengan pemeliharaan pada cara sederhana, perbedaannya adalah induk tidak mengsuh anaknya tetapi begitu penetasan anak ayam dipisahkan dari induknya dan dipelihara atau dengan induk buatan selama kuran lebih satu bulan.
- Induk buatan berupa kurungan kerucut terbuat dari seng dengan penghangat bahan lampu. Selama dalam kandang induk ayam buatan anak ayam sudah kuat dan besar serta bisa mencari makan sendiri di alam bebas.
- Induk ayam sebagai penetas diamankan paling tidak 3 hari sekali dan dalam waktu seminggu di kandang sendiri dan diberi makan dan minum yang bergizi.
- Setelah seminggu dalam karantina, induk ayam dicampur dengan penjantan agar kawin lagi.
- Dengan cara ini induk ayam akan cepat bertelur lagi, sehingga 1 tahun dapat bertelur 5 kali berarti tiap induk per tahun menghasilkan 20-28 telur. Jika dieramkan antara 8-19 ekor = 40-50 ekor.
- Ayam dipelihara dalam kandang atau taman yang dipagar keliling dan tidak dibiarkan agar tidak lepas mencari makan.
- Ayam diberi makan campur konsentrat, dedak dan jagung dalam perbandingan tertentu.
- Cara seperti ini lebih banyak membutuhkan modal dan menyita waktu untuk memberi makan dan minum.
- Ayam dapat dipelihara dalam jumlah besar.
- Biaya produksi, seperti makanan obat-obatan dan kadang-kadang cukup besar.
- Tanah untuk kandang dan pemeliharaan harus tersedian khusus.
- Untung dan ruginya tergantung pada perimbangan biaya produksi dan harga jual.
- Cara pemisahan telur komsumsi dan telur untuk tetas.
- Perlindungan ayam dari bahaya.
- Perlindungan dari panas, dingin, hujan.
- Alat, baik yang ada di dalam kandang maupun yang ada di luar dapat dengan mudah dibersihkan. Cepat dikerjakan dan tidak mengganggu tata laksana.
- Vertilasi, harus cukup. Adanya peredaran udara segar dari luar ke dalam kandang akan menghindari udara lembab yang disebabkan oleh penguapan air yang berasal dari kotoran dan pernapasan ayam serta mengeluarkan gas yang timbul di dalam kandang.
- Dinding bagian harus terbuka, dibuat dari kawat kota atau bila-bila bambu. Pada sisi depan bagian bawah harus dibuatkan kisi-kisi dari kayu atau bilah-bilah bambu yang tingginya 30 cm dan lebar 5 cm supaya kepala atau leher ayam dapat keluar atau mematuk makanan yang ada di luar.
- Cahaya matahari dapat masuk ke dalam kandang sebanyak mungkin pada waktu pagi hari maka kandang harus menghadap ke timur.
- Ukuran luar kandang memadai dan mencukupi kebutuhan gerak ayam LM2 untuk maksimal 4 ekor.
- Alas kandang terbuat dari tanah atau semen yang ditutup dengan campuran pasir kering sekam dan kapur. Dengan perbandingan 3:2:1 dengan ketebalan sekitar 20 cm.
- Yang tertinggi antarkomplek atau lingkungan peternakan itu, dengan maksud supaya tempat tersebut selalu ada dalam keadaan kering pada waktu hujan, ait dapat mengalir, dan mengering.
- Yang jauh dari gudang makanan yang selalu didatangi tikus atau jauh dari bangunan yang mengganggu keleluasaan gerak ayam.
- Yang dapat sewaktu-waktu diperluas.
- Bahan bisa berasal dari plastik, kayu atau bambu dan mudah dibersihkan.
- Tempat makanan ditaruh di luar supaya tidak mengotori dan membasahi lantai.
- Semua pelayanan dapat dilakukan dari luar dengan baik dan tidak mengganggu ayam.


- lahan harus ada penutup dari pasir, sekam dan kapur.
- lantai harus selalu kering.
- perlu penggantian bahan penutup sekitarnya sudah terlalu banyak kotoran.

- jagung, beras, gandum, singkong.
- kacang tanah, kacang panjang, kacang hijau, kedelai.
- dedak (bekatul) halus, tepung ikan dan tepung daging.
- Tepung daging, tepung ikan, tepung udang, susu daging keong/bekicot, siput, kerang, cacing.
- Kacang tanah, kacang hijau, kacang panjang, kacang koro.
- Tepung tulang, kulit kerang, kulit siput bekicot.
- Garam dapur, karang, batu kapur, garam kapur.
- Mineral mangan.
- Untuk melancarkan makanan dalam proses pencernaan.
- Untuk membawa semua bahan makanan.
- Untuk mengatur suhu badan ayam.
- Untuk menyerap (membuang) zat-zat di dalam tubuh yang tidak berguna. Oleh karena itu pemberian minum setiap 10-20 menit sekali.
- Phase I umur 1-1,5 bulan kadar protein yang diperlukan lebih kurang 18-22%.
- Phase II umur 1,5-3 bulan kadar protein yang diperlukan lebih kurang 16-18%.
- Phase III umur 3-6 bulan kadar protein yang diperlukan lebih kurang 15-16%.
- jagung 20 kg = 25/100 x 7,1 % = 1,775%
- bungkil kelapa 20 kg = 20/100 x 16,8% = 3,360%
- dedak halus 10 kg = 10/100 x 6,9% = 0,690%
- tepung ikan 10 kg = 10/100 x 43,2% = 4,320%
- kacang hijau 5 kg = 5/100 x 19,8% = 0,990%
- kedelai 30 kg = 30/100 x 32,8% = 9,9840%
- katul 25 kg = 40/100 x 7,9% = 3,16%
- kacang panjang 40 kg = 10/100 x 7,1% = 0,71 %
- jagung 10 kg = 10/100 x 7,1% = 0,71%
- tepung ikan 10 kg = 10/100 x 53,3% = 5,33%
- Jagung 30 kg = 30/100 x 7,1% = 2,13%
- katul 40 kg =40/100 x 7,9% = 3,16%
- kedelai 10 kg = 10/100 x 3,28% = 3,28%
- kacang hijau 10 kg = 10/100 x 19,8 =1,98%
- tepung ikan 10 kg = 10/100 x 53,3%=5,33%
- Jagung protein 7,1% lemak 42%, martabat pati 81%.
- Dedak halus 6,4 lemak 4,9%, martabat pati 81%.
- Bekatul (pabrik) protein 7,9 %, lemak 2,9%, martabat pati 79%.
- Dedak jagung protein 5,7%, lemak 7%, martabat pati 68%.
- Tepung gaplek protein 2,1%, lemak 1%, martabat pati 81%.
- Kedelai protein 32,8%, lemak 14,4%, martabat pati 84%.
- Kacang hijau protein 19,8%, lemak 1,2%, martabat pari 71%.
- Kacang tanah protein 27,1%, lemak 47,7%, martabat pati 140%.
- Kacang pancang protein 19,4%, lemak 1,5%, martabat pati 80%.
- Bungkil kelapa protein 16,8%, lemak 9,6%, martabat pati 81%.
- Ampas tahu basah protein 4,25%, lemak 1,5%, martabat pati 13%.
- Ampas tahu kering protein 22,3, lemak 6,6%, martabat pati 62%.
- Tepung daging protein 73,7%, lemak 11,3%, martabat pati 94%.
- Tepung ikan protein 53,3%, lemak 8,1%, martabat pati 61%.
- Tepung ikan kecil-kecil protein 43,2%, lemak 8,4%, martabat pati 61%.
- Tepung udang dengan kulit protein 32,5%, lemak 2,7%, martabat pati 26%.
- Tepung udang tak berkulit protein 60%, lemak 3%, martabat pati 45%.
- Mineral, diberikan pada campuran makan halus.
- Hijauan diberikan mulai umur satu minggu diberikan dalam bentuk cincangan halus seperti bayam, selada, kecambah. Dapat ditambah campuran vitamin dan antibiotika.
- Di samping makanan di atas perlu ditambah : hijauan yang diberikan sehari sekali, sekitar jam 09.00 - 10.00 siang. Girit atau mineral.
- Untuk ayam petelur perlu diperhatikan : Untuk jenis ringan leghorn makanan cukup diberikan sebanyak 100 gram. Untuk jenis sedang seperti RIR diberikan 120 gram. Kurangi agar ayam tidak terlalu gemuk ayam yang terlalu gemuk tidak akan banyak telurnya.
- Pada umur 4 hari diberikan vaksinasi NCD.
- Pada umur 7 hari diberikan vaksin caca, hal ini dika diperlukan jika pada umur ini dipandang belum perlu, maka vaksin cacar diberikan pada ayam umur 8-109 minggu.
- Pada umur 28 hari, vaksin dilakukan pada setiap 2 bulan sekali.
- melalui tetes mata.
- melalui tetes hidung.
- melalui air minum.
- melalui injeksi.
- Kosongkan air minum satu jam sebelum melakukan vaksinasi.
- Bersihkan tempat air minum dari segala kotoran tetapi jangan gunakan bahan-bahan sanitasi, kalau perlu gunakan air panas dalam pembersihan.
- Pakailah air bersih. Siapkan empat pencampuran vaksin, pada ember plastik yang cukup besar yang telah dibersihkan.
- Membuat laruan skim milk. Larutan skim milk dengan melarutkan 50 gram liter air bersih ke dalam larutan tersebut. Ke dalam 20 liter larutan tersebut campurkan ke dalam 1.000 dosis vaksin (1 dosis vaksin dapat kita ketahui waktu kita membelinya). Penambahan skim milk tersebut berguna untuk menetralisir bahan-bahan sanitasi yang mungkin masih tertingal dalam ember atau air, yang mana dapt menurunkan daya kerja dari vaksin yang bersangkutan.
- Penyimpangan penggunaan vaksin. Simpanlah vaksin pada suhu yang dianjurkan (dalam botol, hindarkan dari panas matahari langsung. Jangan gunakan vaksin-vaksin yang sudah kadaluarsa. Berikan pada dosis yang telah dianjurkan. Bakarlah semua bekas tempat vaksi.
- Berikan tempat minum yang cukup, sehingga memungkinkan ayam-ayam tersebut untuk meminumnya dengan leluasa tanpa berebut.
- Apabila semua air yang mengandung vaksin tersebut sudah habis diminum, tambahkan segera air minum yang masih segar.
- Lakukan pencatatan mengenai jenis vaksin, tanggal vaksinasi maupun vaksin yang dipergunakan.
- Penyakit yang disebabkan kekurangan vitamin.
- Penyakit menular.
- Penyakit oleh sebab lain.
- Penyakit virus : NCD, bronchitis, vavar, CRD, (gangguan pernapasan).
- Penyakit bacteri : Pullorum, Coryza, kolera.
- Penyakit parasit : Kutu, cacing.
- Tingkat permulaan : lesu, nafsu makan tidak ada, mengantuk, kepala tundukan, kotoran menjadi putih dan padat, bulu berdiri.
- Jengger pucat, cuping dan pial menjadi biru.
- Tembolok penuh dan membesar.
- Pada mulut berlendir dan berbau.
- Sukar bernapas, bersin dan batuk-batuk.
- Gejala syaraf : tubuh gemetar, lumpuh, berputar-putar, berjalan mundur, leher terluka.
- Ayam-ayam yang sakit dipindahkan dari kawasan.
- Kebersihan kandang, termasuk alat dalam kandang, setiap bulan kandang dapat disemprot dengan anti germ 50.
- Vaksinasi tertentu dan teratur.
- Umur 10 hari, vaksin dengan NCD aktif strain F pelaksanaannya, diteteskan pada mata atau mulut.
- Umur 1 hari sampai 1 bulan 1 tetes di mata, atau 2 tetes di mulut.
- umur 2 bulan : 3 tetes di mulut.
- umur 3 bulan : 4 tetes di mulut.
- umur 4 bulan : 4 tetes di mulut.
- umur 5 bulan : 5 tetes di mulut.
- Umur 3 bulan, divaksin dengan NCD aktif stran komarov, pelaksanaanya, disuntikan ke dalam daging (paha atau dada).
- Umur 1 bulan sampai 3 bulan : 0,5 dosis = 0,5 cc.
- umur 3 bulan ke atas : 1 dosis = 1 cc.
- Kekebalan enam bulan.
- Kalau yang di vaksin hanya sedikit, sebaiknya menggunakan vaksin NCD in aktif.
- Umur mulai 1 bulan.
- umur 1-2 bulan : 1/4 cc.
- umur 2-3 bulan : 1/2 cc.
- umur 3 bulan keatas : 1 cc.
- Keluar lendir dari hidung, bersin-bersin, waktu bernafas berbunyi mencicit.
- Kulit telur kasar, bentuknya tidak normal, mutu isi telur buruk, produksi menurun, kesemua ini akibat pada gangguan pertukaran zat kalsium.
- lewat telur bibit.
- kontak langsung dengan ayam yang sakit.
- lewat air minum, makanan, udara alat-alat kandang, pada saat daya tahan menurun akibat stres.
- Nafsu makan berkurang, batuk-batuk kepada di guncang-guncangkan, bersin keluar lendir dari hidung.
- Ayam menjadi kurus produksi telur menurun.
- Ayam-ayam yang sakit dipisahkan dari kawasan.
- Kandang disemprot dengan Antigerm 50.
- Jangan mencampur ayam yang berbeda umur dalam satu kelompok.
- Langsung dalam mulut : Tetrachorina capsule.
- Per makanan : TM 10, Aurofac, dosis penyembuhan.
- Kontak lansung dengan ayam yang sakit.
- Lalat dan nyamuk.
- Lewat makanan air minum dan udara.
- Mula-mula kulit yang terserang tampak bintil-bintil merah kecil, kemudian bertambah menjadi besar dan berwarna kekuning-kuningan yang akhirnya menjadi gelap tua.
- Keluar cairan dari mata dan hidung.
- Selaput lendir di mulut atau tenggorokan menjadi pecah-pecah dan timbul selaput kuning, pernapasan sesak.
- Nafsu makan menurun, produksi telur merosot dan ayam menjadi kurus.
- Memisahkan ayam yang sakit dari kawasan.
- Vaksinasi.
- Keruping di lepas, kemudian di yodium 2%.
- Teraplex satu capsul per ekor/hari.
- Pencilin Zalf.
- Melalui telur tetas dari babon yang sakit.
- Kontak langsung dengan telur yang sakit.
- Melalui alat-alat dalam kandang, kotoran binatang, tamu yang kena infeksi pullorum.
- Mencret, berlendir, bercampur butir-butiran putih, disekitar pantat kotoran kering, berwarna putih, dan seolah-oleh tertutup.
- Nafsu makan menurun, haus , lesu, merasa kedinginan, dan selalu mencari tempat yang panas.
- Kematian umumnya terjadi setelah seminggu setelah telur menetas.
- Memisahkan ayam yang sakit dari kawasan.
- Menjaga kebersihan kandang.
- Kontak langsung dengan yang sakit.
- Lewat makanan, air minum, udara.
- Dari mata dan hidung keluar lendir yang mengental.
- Sukar bernapas, mulut keluar terbuka, mengorok.
- Nafsu makan berkurang, produksi telur berkurang.
- Kepala sering diguncang-guncang untuk mengeluarkan lendir.
- Mengasingkan ayam yang sakit.
- Menjaga kebersihan kadang, tidak lembab dan longgar.
- Makanan ditambah TM 10, Aurofac.
- Langsung dalam mulut, Tetrachorina capcule.
- Injeksi, Terramycin Inj/T, Mycin/Tk mycin.
- Trisulfa.
- Kontak lansung dengan yang sakit.
- Lewat makanan dan minuman, alat-alat dalam kandang dan si pemelihara.
- Lesu, bulu kusut, isi perut lunak, kotoran encer kekuning-kuningan, kemudian merah coklat, dan akhirnya kehijauan.
- Jengger dan pial dan muka menjadi biru.
- Ayam erenga-engah, kaku dan kemudian mati.
- Menderita sakit yang lama, pucat atau kurus, pial bengkok, dan panas.
- Setelah tampak sembuh sakit kembali.
- Kandang harus selalu bersih, disemprot dengan anti germ 50.
- Memisahkan ayam yang sakit dari kawasan.
- Ayam yang mati segera dikubur.
- Langsung dalam mulut.
- Tetrachorinacapsule.
- Injeksi, Terramcycin, Noxal, Sulmet, Sulqnox.
- Lawat makanan, air minum, alat-alat perlengkapan yang sudah dikotori ayam penyakit.
- Lewat pembawa-pembawa penyakit-penyakit (carrier) seperti, kutu, serangga, tikus, unggas, lainnya.
- Jengger dan pial pucat.
- Lesu, mengantuk, kurang bergerak, berjongkok.
- Bulu kasar atau berdiri, sayap menggantung.
- Lubang kotoran tidak bersih, kotoran berdarah.
- Mata tertutup.
- Anak-anak ayam berkelompok di sudut.
- Nafsu makan berkurang.
- Pada yang dewasa produksi telur menurun.
- Memisahkan ayam yang sakit pada kawasan.
- Coccidiostat (anti coccidiosis). Dalam air minum, Sui Q-Nox Trisulfa, Agribon, Dalam makanan, TM 10, Aurofac.
- Langsung pada mulut, Tetrachorina Capsule.
- Injeksi, Sulfa strong.
- Dalam air minum, Noxal, Sul- qnox, Trisulfa, Zuco, Tablet, dosis pengobatan.
- Nafsu makan berkurang, dan produksi menurun.
- Kotoran encer, atau mencret berwarna putih dan sangat berbau.
- Jengger dan pial menjadi biru tua.
- Lansung dalam mutul, Tetracycline capsule.
- Injeksi, Terramycin, Tmycin.
- Permakan, TM 10, Aurofac, Aureomycyn Poultry Formula.
- Per air minum, Coridrol, Dodecal,Aureomycin sol powder.
- Tidak senang, tidak dapat tidur.
- Jengger dan pial cokelat.
- Produksi telur menurun.
- Kebersihan kandang.
- Sarang-sarang dibakar.
- Untuk mengusir kutu dari kandang diberikan tembakau.
- Dengan DDT 5%.
- Malathion 5%.
- Belerang.
- Lesu, pucat dan mencret terus menerus.
- Pertumbuhan ayam terbelakang.
- Sering menjadi lumpuh, karena radang usus.
- Nafsu makan berkurang.
- Dengan piperazine 10 mg per berat badan.
- Vermax powder.
- Dengan pinang yang ditumbuk halus menjadi bubuk dosis 1-2 gram/ayam.
- Dengan vermax powder.
- Dengan phenathiazine 0,5 gr/ayam.
- Terlalu banyak ayam dalam kandang.
- Kekurangan makanan atau minuman, sehingga ayam mudah berkelahi.
- Adanya warna merah darah bagian tubuh yang tidak tertutup bulu akibat terkena sinar matahari atau luka-luka, akan menambah nafsu untuk mematuk temannya.
- Kandang harus cukup longgar.
- Kontruksi kandang harus sesuai, sehingga ayam tetap longgar.
- Memberikan makanan yang teratur.
- Jangan sampai ada sinar matahari langsung terlalu banyak masuk ke kandang yang mengakibatkan kulit ayam tertutup bulu menjadi merah darah.
- Mengasingkan ayam yang terkena kanibalisme.
- Debeaking (memotong ujung paruh).
No comments for "Cara beternak ayam jawa super"
Post a Comment