Cara Becocok Tanam Padi

Untuk anda seseorang pemula yang ingin mencoba bertani menanam padi, artikel ini berisi tentang cara bercocok tanam padi. Bacalah sampai selesai semoga bermanfaat dan bisa anda terapkan untuk bertanam padi untuk sendiri maupun dijual guna menambah pendapatan keluarga.

Tanaman padi termasuk tanaman semusim dari keluarga rumput-rumputan. Akarnya akar serabut dan kedalaman kira-kira 20-30 cm. Akar berfungsi sebagai penyerap unsur hara (bahan makanan), pernafasan dan penyangga tanaman itu sendiri.

Batang padi tersusun dari rangkaian ruas-ruas, bentuk bulat dan berongga. Pada tiap buku dan ruas batang terdapat helai daun. Pada buku paling bawah akar keluar tunas atau anakan padi. Karenanya, padi biasanya tumbuh beragam. Satu rumpun terdiri dari 25-40 batang.

Daun berbentuk pita memanjang dengan lebar rata-rata 1,5-2 cm dan panjang 30-40 cm. Daun yang terdapat di paling ujung tanaman disebut daun bendera, ukurannyalebih pendek. 

Malai terdapat pada bagian paling ujung tanaman. Satu malai terdiri dari sekumpulan bunga yang sekaligus akar menjadi buah padi. Panjang malai 20-30 cm, dan setiap malai bisa mencapai 300 butir bunga atau buah padi.

Jenis tanaman padi

tanaman padi sawah

Secara garis besar tanaman padi dibedakan dalam 2 golongan, yaitu:
  1. Padi biasa, yaitu padi yang akan menghasilkan beras yang biasa kita makan.
  2. Padi ketan, yaitu padi yang menghasilkan beras ketan. Beras ketan biasanya diolah menjadi makanan ringan dan kue-kue.
Berdasarkan cara budidayanya, padi dibedakan 2 macam yaitu :
  1. Padi sawah, yaitu padi yang selama pertumbuhannya diberikan pengairan (irigasi) secara teratur. Padi ditanam pada petakan sawah yang tergenang air sedalam 5-20 cm.
  2. Padi gogo atau padi ladang. Padi yang ditanam pada tanah kering. Kemudian airnya hanya mengharapkan dari hujan.
Baca juga : Penanganan hama padi

Syarat tumbuh padi

Tanaman padi pertumbuhannya sangat dipengaruhi oleh faktor iklim antara lain curah hujan, suhu udara, dan kelembapan udara. Karena tanaman padi memerlukan banyak air selama pertumbuhannya, makan biasanya padi gogo (ladang) ditanam pada awal musim hujan. Sedangkan sawah bisa ditanam kapan saja, karena air tersedia dari air irigasi.

Manfaat tanaman padi

Tanaman padi akan menghasilkan beras sebaai bahan makanan pokok bagi bangsa kita. Rata-rata setiap orang memerlukan 150 kg beras untuk makanannya selama setahun. Kalau kita anggap penduduk Indonesia yang mengkomsumsi beras adalah 150 juta jiwa, maka dalam setahun bangsa kita memerlukan 22.500 ton beras. Dapat dibayangkan apabila beras tidak tersedia cukup untuk kebutuhan rakyat bangsa kita.

Akan tetapi, bangsa kita melalui program pengembangan oleh pemerintah Orde baru, sejak tahun 1984 telah mampu beswasembada beras. Artinya, kebutuhan dapat dipengaruhi dan hasil petani kita sendiri, tidak perlu membeli dari negara lain.

Petani sangat besar peranannya dalam hal penyediaan beras. Karena jasa petanilah, maka rakyat yang tinggal di kota, dapat menikmati beras yang enak, bersih, dan sehat. Hasil panen padi petani dijual dan petani memperoleh pendapatan uang, sehingga petani juga dapat menenuhi keperluannya, seperti untuk pakaian, perumahan, biaya sekolah anaknya, dan lain-lain.

Bercocok tanam padi

1. Pemilihan benih dan penyemaian

Benih yang dianjurkan untuk ditanam adalah benih unggul dan bermutu. Benih unggul memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
  • Produksi tinggi.
  • Anakannya tinggi.
  • Umur pendek (110-140 hari).
  • Tahan terhadap hama dan penyakit.
  • Rasanya enak.
Beberapa varietas unggul yang dianjurkan untuk ditanam adalah sebagai berikut :
  • Jenis padi gogo : Varietas sentani, gajah mungkur, laur tawar, way rerem, dan lain-lain.
  • Jenis padi sawah irigasi : IR-42, IR-64, Cisokan, Afomita-4, Cisanggarung, dan lain-lain.
  • Jenis padi sawah : Pasang, Surut atau payo, Kapuas, Mahakan, Membrano, Banyu asin, sungai lalam, dan lain-lain.
Untuk memperoleh benih padi varietas unggul tersebut dapat dibeli pada toko-toko yang menjual sarana pertanian. Apila kita akan menanam padi sawah, maka perlu dilakukan pesemaian terlebih dahulu.

Caranya adalah sebagai berikut :

  • Olah tanah sawah, sampai melumpur dan ratakan. 1 hektar, diperlukan pesemaian 1000 m2 dan benih sekitar 25-30 kg.
  • Benih yang akan disemai, direndam selama 48 jam, kemudian diperam dalam karung goni selama 48 jam, hingga tumbuh kecambah lebih kurang 1 mm.
  • Setelah berkecambah, benih ditebar merata pada tanah tempat persemaian yang telah disiapkan.
  • Setelah lebih kurang 21 hari, bibit padi sudah mencapai 15-20 cm tingginya dan siap di tanam di lahan sawah.
Apabila kita akan menanam padi gogo, tidak ada persemaian, melainkan benih langsung di tanam menggunakan tugal.

2. Pengolahan tanah

Pengolahan tanah untuk menanam padi gogo dan padi sawah berbeda. Pengolahan tanah untuk padi gogo adalah sebagai berikut:
  • Bersihkan lahan dari semak dan rerumputan.
  • Cangkul atau bajak lahan dan bersihkan dari tunggul.
  • Lahan siap untuk ditanamai.
Pengolahan tanah untuk padi sawah sebagai berikut :
  • Lahan diairi lebih dahulu hingga lembab.
  • Kemudian dilakukan pencangkulan atau pembajakan pertama. Lalu dibiarkan selama lebih kurang 1 minggu dan digenangi.
  • Setelah 1 minggu dilakukan pembajakan kedua dan pelumpuran.
  • Setelah pelumpuran, lahan siap untuk ditanami dengan bibit yang telah tersedia.
Petani kita di Sumatera umumnya dalam mengolah tanah masih menggunakan cangkul atau bajak tenaga ternak sebagian kecil sudah menggunakan mesin traktor. Petani di pulau Jawa sebagian besar mengolah tanah dengan menggunakan traktor.

3. Penanaman padi

Untuk padi gogo, penanaman dilakukan dengan tugal, dengan jarak tanam 25 x 25 cm. Tiap lubang dimasukkan benih sebanyak 5-10 butir. Kemudian lubang ditutup dengan tanah. 

Untuk padi sawah, penanaman didahului dengan pekerjaan mencabut bibit dipersemaian. Bibit yang sudah dicabut agar segera ditanam. Sebelum ditanami lahan dibiarkan macak-macak. 

Penanaman dilakukan dengan cara memasukkan 2-3 batang bibit padi ke dalam lumpur, hingga akarnya tertanam, jarak tanam umumnya 20 x 20 cm. Usahakan agar jarak tanam, lurus dan teratur.

Baca juga : Menangani pasca panen padi

Pemeliharaan padi

Kegiatan pemeliharaan meliputi penyulaman, pemupukan, penyiangan, dan pengendalian hama dan penyakit.

1. Penyulaman

Penyulaman dilakukan apabila ada yang tidak tumbuh atau mati. Penyulaman dilakukan 15 hari setelah penanaman.

2. Pemupukan

Pemupukan dilakukan  sesuai dengan anjuran akan menjadikan tanaman tumbuh subur, sehat, dan akhirnya dapat meningkatkan produksi. Pupuk yang biasa digunakan oleh petani berupa pupuk alam (organik) dan pupuk buatan (anorganik). 

Pupuk alam contohnya pupuk kandang, dan kompos. Pemupukannya adalah dengan cara menebarkannya ke lahan, kira-kira 2-4 minggu sebelum ditanam. Dosisnya 5-10 t0n/ha.

Pupuk buatan, antara lain adalah urea, ZA, TSP, SP-36, dan Kcl. Pupuk urea diberikan 2-3 kali selama penanaman, yaitu 1/3 dosis pada saat padi berumur 3-4 minggu dan 2/3 dosis pada umur 6-8 minggu. Dosisnya lebih kurang 300 kg/ha. Pupuk TSP dan Kcl diberikan sekaligus pada saat sehari sebelum tanam. Dosisnya TSP lebih kurang 150 kg/ha dan Kcl lebih kurang 50 kg/ha.

3. Penyiangan

Penyiangan dimaksudkan untuk membuang rumput-rumput liar yang tumbuh di sekitar tanaman padi. Rumput yang tidak disiangi dapat menyebabkan tanaman padi terganggu pertumbuhannya, karena bersaing dalam memperoleh zat makanan. Disamping itu, tumput-rumput liar dapat menjadi sumber hama dan penyakit.

4. Pengendalian hama dan penyakit

Hama yang sering merugikan petani adalah werang, walang sangit, kepinding tanah, babi hutan, dan tikus. Pendendaliannya adalah dengan cara :

  • Menanam tanaman yang unggul dan tahan hama atau penyakit.
  • Menanam secara teratur.
  • Memelihara kebersihan lingkungan, pertanaman, khususnya dari rerumputan.
  • Bila hamanya sudah banyak sekali, dapat dilakukan penyemprotan dengan racun hama, seperti basa, Agrothion, dan lain-lain.
  • Untuk hama babi hutan atau tikus dapat menggunakan umpan yang mengandung racun.


Pemanenan padi

Pemanenan padi adalah saat yang ditunggu-tunggu oleh petani. Untuk mendapatkan padi dengan mutu yang baik, penen dilakukan apabila benar-benar sudah masak. Adapun tanda-tanda padi sudah siap dipanen adalah sebagai berikut :
  1. Seluruh bagian tanaman tampak menguning.
  2. Isi gabah sudah keras, tetapi mudah pecah bla ditekan dengan kuku.
  3. Buku-buku batang juga telah menguning, kecuali buku bagian atas.
Panan dapat dilakuan dengan alat ani-ani, tetapi dianjurkan menggunakan sabut bergerigi. Bila di daerah anda sudah ada alat mesin panen padi alahkah baiknya menggunakan alat tersebut.

Segera setelah dipanen, padi harus segera dirontok (diirik), dan dijemur hingga kering. Setelah kering, padi dapat disimpan langsung dibawa ke penggilingan padi untuk dijadikan beras atau padi kering bisa langsung dijual.


Sumber : Hayu Shelomita



No comments for "Cara Becocok Tanam Padi"