Cara merawat kucing dengan baik

A. Sebelum merawat kucing

merawat kucing

Sebelum memutuskan untuk membawa kucing ke rumah perlu mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut.

  1. Apakah anda siap berbagi hidup bersama kucing dengan segala keuntungan dan kerugian yang mungkin ditimbulkan?
  2. Apakah anda siap memeberikan lingkungan dan kehidupan yang layak bagi kucing sesuai dengan kebutuhannya?
  3. Apakah keluarga dan hewan lainnya di rumah anda juga siap menerima kehadiran kucing?
Jika siap menerimanya, hal lain yang juga perlu dipertimbangkan sebagai berikut.
  1. Apakah anda memelihara kucing sekedar untuk teman bermain atau untuk tujuan pembiakan atau kompetisi?
  2. Siapkah anda dengan segala biaya yang harus dikeluarkan untuk memberi makan dan perlindungan kesehatan yang diperlukannya?
Saat ini, di Indonesia terdapat berbagai jenis kucing yang dipelihara, baik ras murni maupun campuran. Meskipun begitu, Jenis kucing yang paling digemari para hobis di Indonesia, bahkan di seluruh dunia adalah jenis persia.

Sebelum memilih kucing yang akan dipelihara, perlu mempertimbangkan tujuan memelihara kucing. Tujuan tersebut akan menentukan jenis kucing yang akan dipelihara.

a. Kucing untuk teman bermain

Orang yang memelihara kucing untuk tujuan teman bermain tidak akan mebeda-bedakan jenis yang dipeliharanya. Kadang-kadang orang tersebut akan memungut kucing liar yang ditemui terlantar dijalan.

Berbagai jenis kucing membutuhkan rasa sayang dan perhatian yang sama. Hanya saja, beberapa jenis kucing yang berbulu panjang lebih membutuhkan perhatian khusus dalam merawat bulu-bulunya.

b. Kucing untuk mengikuti kompetisi

Orang yang memelihara kucing untuk mengikuti kompetisi harus memiliki kelengkapan sertifikasi silsilah kucing. Kebanyakan kucing yang dikompetisikan berasal dari ras murni dan dirawat secara khusus. Untuk perawatan tersebut, pemilik harus menyediakan waktu luang.

c. Kucing untuk dibiakkan

Orang yang memelihara kucing untuk tujuan dibiakkan biasanya akan mengomersilkan hasil pembiakannya tersebut. Kucing yang dibiakkan adalah kucing yang berasal dari ras murni karena memiliki harga lebih mahal daripada ras campuran.

Sama halnya dengan memelihara kucing untuk kontes, pemilik harus menyediakan waktu luang yang banyak untuk merawat kucingnya. Selain itu, pemilik juga harus menguasai cara pembiakan yang benar agar kucing-kucing yang dihasilkannya berkualitas baik.

Sebagai hewan kesayangan, kucing membutuhkan perhatian pemiliknya sepanjang waktu. Jika seseorang telah memutuskan untu memelihara kucing di rumah, sebagai konsekuensinya harus bertanggung jawab atas peliharaannya tersebut, dari merawat bulunya, memberi makanan yang baik, hingga menyediakan pasir yang bersih untuk tempat kotorannya.

Selain itu, ada rutinitas lain yang juga harus dilakukan oleh pemilik kucing seperti merawatnya agar bebas dari kutu dan cacing. Disamping itu, pemiliknya juga harus mau membawanya ke dokter hewan apabila kucing sakit atau untuk mendapatkan vaksinasi.

Seperti halnya manusia, kucing juga bisa sakit atau terjadi sesuatu pada dirinya. Untuk itu, pemilik perlu menyediakan aggaran ekstra. Kucing memiliki bulu yang halus dan mudah rontok, pada waktu tertentu sering memenuhi sofa dan karpet. Lantai rumah sering kotor setelah kucing bermain-main di luar.

Perabotan dirumah juga sering rusak akibat tingkah lakunya. Sofa dan karpet rusak karena garukan kucing. Sebenarnya, semua kerusakan itu dapat dihindari atau dikurangi dengan cara menyediakan tempat bermain khusus yang dilengkapi dengan tempat menggaruk.


Baca Juga : Cara merawat kucing

B. Kucing sebagai sahabat anak-akan

teman bermain

Umumnya, anak-anak sangat menyukai hewan. Kebiasaan ini baik untuk melatih kepekaan terhadap lingkungan sosial dan mengajarnya untuk bertanggung jawab. Anak-anak biasanya senang bermain dan bercanda dengan hewan.

Persahabatan meraka akan berkembang sesuai dengan peningkatan usianya. Perlu dijaga agar anak-anak tidak berlaku kasar kepada kucing karena akan berdampak jelek pada karakter kucing. Mereka bisa menjadi agresif atau ketakutan. Jika keadaan ini menjadi akan sulit disembuhkan.

C. Proses adaptasi terhadap hewan lain di rumah

Adaptasi rumah baru kucing

Umumnya, kucing mudah untuk meyesuaikan diri dengan hewan lain yang ada di rumah, termasuk dengan anjing. Pada awalnya, sering terlihat anjing mengejar-ngejar kucing yang baru dikenalnya. Untuk mengatasi hal ini, jangan biarkan keduanya langsung bertemu, perlu waktu untuk saling menyesuaikan diri.

Sebaiknya kucing yang baru dibawa ke rumah ditempatkan di tempat yang aman sehingga anjing tidak dapat mengganggunya jika di rumah sudah ada anjing, sebaiknya kucing dewasa yang dipilih untuk dipelihara.

Jika di rumah seuah ada kucing lain yang dipelihara, mungkin mereka akan menolak kehadiran pendatang baru tersebut. Namun, secara perlahan mereka akan saling menyesuaikan diri. Ada juga kucing yang sulit menerimanya.

Mereka akan menjadi tenang, pendiam, takut, atau mungkin berkelahi. Biasanya, anak kucing lebih mudah dterima sebagai pendatang baru. Namun, bukan berarti kucing dewasa tidak dapat diterima dan beradaptasi, banyak juga kucing dewasa yang mudah bersosialisasi dan cepat akrab dengan penghuni lama.

Kucing yang baru dibawa ke rumah, sebaiknya dibiarkan untuk mengenal lingkungannya terlebih dahulu sebelum dikenalkan dengan peliharaan lain atau anggota keluarga di rumah. Proses adaptasi tersebut akan berjalan secara bertahap.

Jika di rumah ada hewan piaraan seperti burung, kelinci, hamster, dan hewan kecil lainnya, perlu dijauhkan dari kucing, karena bisa menimbulkan masalah. Sebenarnya, keadaan ini tergantung dari karakter kucing yang dipelihara. Namun, perlu diingat bahwa kucing merupakan predator bagi hewan kecil tersebut.

D. Memilih kucing kesayangan

Cara memilih kucing

a. Antara ras murni dan campuran

Untuk teman bermain, kucing ras murni dan campuran tidak menjadi masalah, selama harganya cocok. Mereka sama-sama memberikan rasa sayang yang sama dan memerlukan perhatian yang sama juga. Namun, karakter ras, murni tidak jauh  berbeda dengan karakter umum rasnya.

Hal ini akan memudahkan kita untuk menentukan ras yang akan diadopsi sesuai dengan yang diinginkan. Contohnya, kita ingin suasana rumah yang tenang dan tidak terlalu berisik. Kucing ras persia lebih sesuai untuk dipelihara karena jarang mengeluarkan suara. Sebaliknya, kucing ras siamese sangat aktif dan suaranya sangat vokal.

Sementara itu, karakter ras campuran lebih sulit diprediksikan karena pada ras campuran telah terjadi percampuran karakter antara kedua ras (orang tuanya) atau nenek moyangnya. Untuk mengetahui karakter kucing ras campuran dapat dilakukan dengan cara mencari informasi mengenai karakter kedua pejantan dan induknya atau saudaranya dari orang yang membiakkannya.

Sebaiknya, dapatkan informasi mengenai kucing tersebut, seperti sifat, kebiasaan, dan makanan kesukaannya supaya kita mudah memeliharanya. Beberapa ras, tentu berbeda juga karakternya. Beberapa ras terlihat sangat aktif, senang bermain, sedangkan ras lain sangat tenang. Ada yang suka menyendiri dan ada juga yang minta perhatian setiap saat.

Walaupun ada perbedaan karakter dan bentuk beberapa jenis kucing, tetapi sulit membedakannya dibandingkan dengan ras anjing. Sebaiknya dipelajari lebih jauh sebelum memutuskan jenis kucing yang akan diadopsi.

Ketika masih kecil, kucing lebih disukai karena lucu dan sangat menarik. Namun, setelah dewasa banyak hal yang tidak disadari akan menimbulkan masalah. Contohnya kucing ras persia yang memerlukan perawatan ekstra karena bulunya panjang dan harus disisir setiap hari.

Kucing persia memang lucu, tetapi dia membutuhkan perawatan yang cukup menyita waktu. Belum lagi masalah jamur dan penyakit kulit yang mungkin timbul karena temperatur dan kelembaban udara di Indonesia yang kurang sesuai.

Karena itu, informasi yang lengkap mengenai semua kebutuhan kucing perlu diketahui pemiliknya, baik diperoleh dari buku maupun berdiskusi langsung dengan pembiak kucing. Selainitu, bisa juga melihat langsung berbagai ras dalam acara kontes kucing yang digelas oleh klub dan meinta pertimbangan atau saran dari pengurusnya.

b. Anak kucing dan kucing dewasa

Umumnya, orang lebih menyukai mengadopsi anak kucing dibandingkan dengan kucing dewasa karena bisa diajak bermain dan dapat dilatih dengan mudah. Namun bukan hal yang mudah untuk merawatnya karena anak kucing masih perlu banyak perhatian dibandingkan dengan kucing dewasa.

Sebaiknya anak kucing yang diadopsi minim berumur tiga bulan dan telah mendapatkan vaksinasi lengkap. Di samping itu, pertumbuhannya harus cukup baik, karena ciri-ciri anak kucing yang baik untuk ras tertentu sudah dapat dilihat.

Sebagian orang berpendapat bahwa kucing dewasa sulit menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya. Padahal karakter kucing dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan yang membentuknya selama masa pertumbuhan. Lingkungan belum begitu mempengaruhi karakter anak kucing, hanya faktor genetikanya yang mempengaruhi.

Karena itu, anak kucing lebih mudah dididik, walaupun mereka tidak langsung mengerti apa yang diajarkan dan perlu waktu untuk mengajarinya. Sementara itu, karakter kucing dewasa sudah terbentuk sesuai dengan yang didapatkannya dari lingkungan sebelumnya dan tergantung dari didikan pemiliknya.

c. Jumlah kucing yang dipelihara

Untuk memutuskan jumlah kucing yang akan dipelihara perlu mempertimbangkan beberapa hal, di antaranya waktu yang tersedia, pengalaman merawat, dan jumlah kucing yang sudah ada di rumah.

Jika memutuskan untuk mengambil kucing kecil dan perlu teman untuk bermain, mengadopsi sepasang kucing perlu dipertimbangkan. Tentunya, keributan dan kesibukan yang akan ditumbulkan sudah dipertimbangkan dengan baik.

d. Kucing jantan dan kucing betina

Karakter kucing jantan dan kucing betina berbeda, walaupun tidak banyak yang mempermasalahkannya. Jika tidak untuk dikembangbiakkan, jenis kelamin sebenarnya tidak menjadi persoalan. Untuk beberapa ras, peampilan fisik kucing jantan dan betina berbeda.

Kucing jantan biasanya mempunyai ukuran badan yang lebih besar dan kepala yang besar sehingga terlihat labih gagah. Biasanya, kucing jantan lebih sering dikastrasi (dibuang testisnya) supaya temperamennya lebih tenang dan tidak menimbulkan bau akibat kencing di sembarang  tempat setelah memasuki umur dewasa kelamin.



E. Cara membeli kucing

memilik kucing yang baik

a. Tempat membeli

Di media cetak seperti koran atau majalah sering dimuat kucing yang dijual atau diadopsi. Ada juga informasi dalam bentuk poster dan leaRet yang dipasang di rumah sakit hewan atau tempat praktik dokter hewan.

Tempat perlindungan hewan, toko hewan, internet dan pembiak juga dapat dijadikan informasi untuk mencari kucing yang diinginkan. Sementara itu, informasi yang akurat dapat diperoleh dari teman sesama hobi.

Dar pembiak kucing biasanya didapatkan informasi yang lengkap mengenai kucing yang akan diadopsi, seperti kondisi kedua (orang tuanya), karakter kucing tersebut, dan perlakuan yang biasa diberikan. 

Di samping itu, selama proses adopsi di tempat baru, kita masih dapat membicarakan dengan pembiakannya jika ada hal yang belum dimengerti. Karena itu, istilah adopsi lebih sering digunakan sebagai pengganti jual beli kucing, karena hubungan antara pemilik lama dan pemilik baru masih tetap berlangsung baik demi kesejahteraan kucingnya.

b. Memilih kucing yang baik

Penampilan agar kucing yang kita beli benar-benar baik dan sehat. Berikut karakter dan penampilan kucing yang baik dan sehat.
  1. Tingkah laku kucing lindah dan aktif.
  2. Mata cerah dan bersih dari kotoran-kotoran yang biasa menempel di sudut mata.
  3. Giti putih bersih bebas dari tar-tar gigi.
  4. Telinga bersih dari kotoran dan kutu telinga.
  5. Kuku-kukunya terawat dengan baik.
  6. Bulunya sehat, bersi, dan bebas dari kutu dan penyakit jamur.
  7. Kulit hidung cukup basah.
  8. Jika diraba tulang punggungnya cukup gemuk.
  9. Napasnya lancar dan tidak sesak.
  10. Badannya tidak mengeluarkan bau yang tidak sedap.
  11. Tidak ada tanda-tanda bekas diare yang menempel di bulu sekitar ekor. Kucing yang kena diare biasanya bulu di sekitar ekor kotor.
b. Membawa anak kucing ke rumah

Pengalaman yang menyenangkan ketika kita membawa seekor anak kucin ke rumah. Pemilik perlu berhati-hati dan mengawasi kucingnya selama beradaptasi dengan lingkungan barunya. Pemilikharus bisa menciptakan suasana yang membuat mereka merasa nyaman dan aman serta tidak ketakutan. 

Pastikan bahwa ia cukup mendapatkan kasih sayang dari seluruh keluarga. Untuk membawa kucing ke rumah, sebaiknya menggunakan kandang atau keranjang agar kucing tidak merasa takut selama perjalanan. 

Jika membawa kucing dengan cara digendong, kemungkinan dia bisa lari katakutan atau mencakar tangan kita. Setibanya di rumah, kucing dikurung dalam ruangan yang telah dilengkapi dengan tempat tidur, tempat makan dan munum, serta kotak pasir.

Jangan membiarkan kucing sendiri dalam ruangan. Selama proses adaptasi, kucing boleh tinggal bersama di kamar tidur agar tidak menangis sepanjang hari karena merasa asing dan sepi.

Sebaiknya kucng yang baru beradaptasi jangan langsung dikurung di luar rumah meskipun nantinya akan dipelihara di luar rumah. Selain itu, anak kucing yang baru dibawa ke rumah jangan langsung dipertemukan dengan hewan lain. Biarkan dia benar-benar merasa tenang dan aman untuk makan, minum, dan menggunakan kotak pasirnya.

Anak kucing membutuhkan permainan dan perhatian labih dari pemiliknya. Kucing perlu teman bermanin sebagai pengganti saudaranya untuk bergulat, menendang, atau saling menggigit. Tingkah laku ini normal dan merupakan salah satu cara untuk membakar sisa energi dalam tubuhnya.

Perlu disadari, dengan memilih anak kucing untuk dipelihara di rumah, pemilik harus menyediakan waktu dan kesabaran untuk mengajari mereka berbagai peraturan  di rumah, seperti melarang melompat ke meja makan, bermain di dapur, atau tidak tidur di kamar tidur.

Melarang kucing harus dilakukan dengan hati-hati, jangan memukul. Cukup dengan mengatakan tidak atau tidak boleh dengan nada sungguh-sungguh. Cara ini cukup efektif dan mereka akan takut unuk mengulang perbuatannya kembali. Biasanya mereka akan nervous, dan akhirnya menjauhi kita.

c. Membawa kucing dewasa ke rumah

Jika kita memutuskan untuk merawat kucing dewasa, pahamilah bahwa dia per waktu untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Selama beberapa hari, kucing akan terlihat sedikit nervous, lebih banyak diam, dan bersembunyi di tempat gelap, seperti di bawah kursi, meja, dan tempat tidur. 

Kita perlu sabar atau dapat langsung mengajarkan beberapa peraturan di rumah. Di samping itu, kita juga perlu memastikan bahwa kucing yang kita bawa diterima oleh lingkungannya. Tidak seperti anak kucing, kucing dewasa tidak akan menangis jika dikurung sendirian.

Seidakan tempat tidur yang cukup nyaman. Dia dapat menyesuaikan diri dalam beberapa hari, minggu, atau bulan. Perlu kesabaran sampai dia benar-benar dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Kucing yang sudah bisa beradaptasi terlihat lebih tenang, dapat makan dan minun, serta dapat menggunakan kotak pasir dengan baik.

Kucing tidak menyukai suara keras, keributan, dan suara yang mengejutkan. Jangan melakukan pemaksaan terhadap kucing karena dia akan merasa takut sehingga tidak mempercayai kita lagi.

Jika dia takut untuk didekati, cobalah untuk mengambil perhatian dengan mengajaknya bermain. Boleh juga dengan menggoyangkan pita atau tali sehingga dia tertarik untuk merespon dan tanpa disadari dia akan mendekati kita.

d. Dipelihara di dalam atau di luar rumah

Perlu dipertimbangkan tempat pemeliharaan kucing, di dalam atau di luar rumah. Jika kita dekat dengan jalan raya, sebaiknya kucing dipelihara di dalam rumah. Sebaliknya, kita dapat membebaskan kucing untuk bermain di halaman kalau memang memungkinkan. Kucing untuk pembiakan atau yang mempunyai sifat silsilah, umumnya dipelihara bebas di luar rumah. 

Untuk kondisi tertentu, seperti kita tinggal di sebuah apartemen bertingkat, terpaksa kucing dikurung di dalam rumah. Pintu dan jendela perlu diberi kawat pengaman supaya kucing tidak terjun ke bawah ketika bermain walaupun sebenarnya kucing mempunyai daya keseimbangan tubuh yang baik.

Mungkin kita tidak menginginkan kucing bebas di dalam rumah. Solusinya adalah membuatkan bagunan khusus di luar rumah menggunakan dinding kawat dan diberi atap. Tindakan ini merupakan salah satu cara untuk menghindarkan risiko jika kucing dibebaskan hidup diluar rumah, tetapi masih dapat diawasi seperti perawatan di dalam rumah.

e. Kebiasaan memakan rumput

Kucing adalah hewan yang pembersih, bahkan mereka selalu berusaha untuk membersihkan bulunya setiap waktu dengan menjilatinya. Akibat permukaan lidah kucing yang kasar, banyak bulu yang mati atau rontok menyangkut di lidah dan tertelan.

Kucing yang dibebaskan bermain di luar rumah biasanya memanfaatkan kesempatan tersebut untuk memakan beberapa lembar rumput. Kebiasaan ini merupakan cara alami untuk memuntahkan bulu yang menggumpal di dalam pencernaannya yang dikenal dengan istilah hairball.

Jika kucing dipelihara di dalam rumah, sebaiknya kita menanam rumput di dalam pot sehingga kucing bisa memakannya dan bisa mengeluarkan hairball. Jika rumput tidak terseda, mungkin kucing akan memakan tanaman lain. Tentunya, bisa membuat kita jengkel.

Di samping itu, mungkin akan berbahaya lagi kucing jika tanaman tersebut mengandung racun. Untuk menghindari hairball sebaiknya kucing disisir secara rutin sehingga dapat mengurangi jumlah bulu rontok yang tertelan. Di samping itu, ada beberapa makanan komersial yang dapat mengurangi risiko hairball.

f. Identifikasi kucing

Sebelum membeli atau menjual kucing, ada hal penting yang perlu dipertimbangkan sebagai bentuk tanggung jawab seseorang pemilik kucing, yaitu catatan mengenai legalitas atau keabsahan identitas kucing tersebut. Identitas diperlukan untuk menjelaskan tentang data kucing dan kepemilikannya.

Jika kucing mempunyai catatan silsilah yang baik (ras murni), perlu disetifikasikan dan didaftarkan agar silsilahnya dapat diakui. Kucing ras campuran cukup mendaftarkannya ke asosiasi sebagai tanda kepemilikannya.

Keuntungan dari identifikasi adalah bisa mengetahui secara pasti mengenai data kucing tersebut, sepert jenis kelamin, umur, warna bulu dan mata, nama pemilik dan alamatnya, serta catatan silsilah beberapa generasi sebelumnya.

Kucing campuran tidak dianjurkan untuk dibiakkan. Karena itu, tidak perlu sertifikasi silsilah, kecuali kucing tersebut untuk tujuan kompetisi atau dibiakkan sebagai kucing ras. Untuk tujuan tersebut, sertifikat silsilah sangat pentin sebagai legalitas, kucing tersebut. 

Beberapa negara berafiliasi dengan asosiasi tersebut termasuk Indonesia melalui Cat fancy Indonesia (CFI) yang berafiliari dengan FIFe. Ada juga yang tidak berafiliasi dan mempunyai asosiasi independen yang mengeluarkan sertifikat sendiri. Mesikipun demikian, sertifikat itu dapat dipercaya, selama pencatatan tersebut benar dan sesuai dengan aturannya.


Sumber : Asyari dtt

 
 

No comments for "Cara merawat kucing dengan baik"