Cara belajar sambung tanaman

Ilustrasi sambung tanaman : pixabay

Cara belajar sambung tanaman hampir sama dengan okulasi. Bedanya, batang atas pada teknik sambung tidak menggunakan mata, tetapi menggunakan pucuk sehingga teknik ini disebut sebagai sambung pucuk.

Teknik sambung merupakan penggabungan batang bawah dengan batang atas dari tanaman yang berbeda. Batang bawah sama persis dengan batang bawah okulasi, yaitu berasal dari penyemaian benih.

Oleh karena itu, batang bawah untuk sambung ditandai dengan adanya akar, batang tumbuh tegak, tidak terserang penyakit, dan tidak ada cabang yang tumbuh di bawah ketinggian 30 cm. Cara belajar sambung tanaman biasanya diterapkan untuk keperluan membuat bibit tanaman unggul.


Secara rinci, keuntungan perbanyakan tanaman dengan teknik sambung adalah sebagai berikut.
  1. Diperoleh sifat klon yang kekal yang tidak dilakukan oleh pembiakan vegetatif lain.
  2. Diperoleh tanaman yang kuat karena batang bawah tahan terhadap keadaan tanah yang kurang menguntungkan, seperti temperatur yang rendah atau gangguan lain yang ada di dalam tanah.
  3. Diperoleh jenis tanaman yang lebih baik yang telah tumbuh sehingga jenis yang tidak diinginkan diubah dengan jenis yang dikehendaki.
  4. Diperoleh percepatan tanaman untuk berbuah.
Agar hasil teknik sambung tidak mengecewakan, batang atas harus dipilih dari cabang pohon induk yang baik dan telah terbukti berproduksi buah dengan rasa yang enak dan lezat.Pohon induk pertumbuhannya harus normal dan bebas dari penyakit. Bentuk cabang harus lurus. Diameternya harus disesuaikan dengan batang bawah.

Batang atas dan batang bawah yang akan disambungkan kira-kira sebesar pensil. Umur batang lebih kurang 1 tahun. Walaupun demikian, ada umur batang bawah yang belum mencapai 1 tahun, tetapi sudah dapat dilakukan penyambungan padanya.

Tanaman buah yang dapat diperbanyak dengan teknik sambung jumlahnya cukup banyak. Misalnya, avokad, anggur, belimbing, durian, dan jamur air. Cara belajar sambung tanaman ternyata mempunyai banyak cara yang dapat dikembangkan. Ada yang disebut sambung pucuk, sambung biji, sambung akar, sambung celah, dan sambung cemeti.

Pada dasarnya, semua langkah kerja cara sambung tanaman adalah sama. Batang bawah dipotong setinggi 10-20 cm dari permukaan tanah, atau 2-3 cm di atas batang yang berwarna hijau dan kecokelat-cokelatan, 

Permukaan batang yang dipotong dibelah menjadi dua bagian yang sama besar. Panjang belahan 2-5 cm. Sementara itu, batang atas dipotong sepanjang 2-3 ruas atau sekitar 7-10 cm. Kemudian, bagian pangkal diiris menyerong pada kedua sisinya. Pengirisan harus sampai pada bagian kayu.

Batang atas yang telah diiris, kemudian dimasukkan ke dalam celah batang bawah yang telah dibelah. Penyisipan batang tersebut harus diusahakan agar sayatan kulit dan kayu batang bawah. Kemudian, diikat dengan tali rafia dari bawah ke atas, lalu dari arah atas ke bawah dan diikatkan di bagian bawah. Pengikatan demikian itu disebut pengikatan sistem gunting.


Setelah pengikatan penyambungan selesai, jumlah daun pada batang atas dikurangi. Cukup disisakan dua helai dan dipotong hingga tinggal seperempat bagian. Selanjutnya, sambungan disemprot dengan pestisida dan akhirnya diberi kerudung plastik bening yang telah ditutup serta diikatkan di bagian bawah sambungan.

Pemberian kerudung ini bertujuan agar udara di sekitar sambungan tetep lembab. Sebaiknya, sambungan yang baru selesai dikerjakan diletakkan ditempat yang teduh. Setelah 3-5 minggu dari penyambungan berlangsung biasanya ditemukan kuncup yang mengeluarkan tunas baru.

Hal ini merupakan pertanda bahwa proses sambung tanaman benar-benar jadi, kerudung plastik dapat dibuka. Sementara itu, pelepasan ikatan sambungan harus sampai tepi bagian bawah tali pengikat batang bawah membengkak.

Sebenarnya ada jaminan keberhasilan dalam praktek sambung tanaman, apabila penyambungan dilakukan pada hari yang tidak hujan, angin bertiup tidak kencang, dan tidak dilaksanakan di bawah terik sinar matahari.


Sumber : Pracoyo, Mujiyanto


No comments for "Cara belajar sambung tanaman"