Cara rundukan tanaman


Perbanyakan tanaman secara rundukan sering pula disebut dengan cangkok rundukan atau membumbun. Cara rundukan tanaman ini prinsipnya sama dengan mencangkok karena keduanya memerlukan media guna menumbuhkan akar pada cabang.

Bedanya adalah pada cangkok membutuhkan pembungkus, sedangkan pada rundukan tidak membutuhkan pembungkus. Tanaman buah yang dapat diperbanyak dengan cara rundukan tidak banyak.

Tanaman buah yang telah terbukti dapat diperbanyak secara rundukan, yaitu apel, anggur, murbei, dan berries. Pada dasarnya jenis tanaman yang mempunyai cabang panjang dan lentur bisa dirundukkan.

Memperbanyak rundukan tanaman mudah dilakukan. Tingkat keberhasilannya dapat mencapai 100% sebab cabang yang dibiakkan tetap berhubungan dengan pohon induk yang menyiapkan zat makanan. Zat makanan tetap terus mengalir ke cabang, sekalipun cabang itu telah berakar dan bertunas.

Perbanyakan rundukan tanaman merupakan usaha melengkungkan cabang dan membenamkan ke tanah, sedangkan ujung cabang dibiarkan muncul di permukaan tanah. 

Cabang yang dibenamkan itu, sebaikya mempunyai tunas karena secara umum tunas memiliki zat tumbuh yang tinggi sehingga akar pun dapat lebih cepat tumbuh.

Cara untuk mempercepat proses tumbuhnya akar, yaitu melalui pelukaan, pengikatan, etiolasi, dan penyalaharahan dari cabang. Pembiakan cara runduk sebaiknya dilakukan di akhir musim kemarau sehingga bibit dapat dipotong sebelum musim hujan berakhir.

Baca Juga : Cara stek tanaman

Memperbanyak rundukan tanaman dapat dilakukan dengan empat cara

1. Ujung cabang diletakkan dalam tanah

Ujung cabang yang diletakkan dalam tanah tidak perlu dalam 2,5-5 cm. Selama 2-3 bulan tunas baru akan tumbuh dan akar-akar baru pun tumbuh di sekitar ujung cabang yang dibumbun.

2. Bagian bawah ujung cabang dibumbun

Cabang tanaman dilengkungkan atau dirundukkan, kemudian bagian bawah ujung cabang dibumbun dengan media. Sementara itu, pucuk cabang dibiarkan muncul di atas permukaan tanah. Adapun kedalaman tanah untuk merundukkan bagian cabangnya sekitar 12-25 cm.

3. Seluruh cabang dibumbun

Cabang tanaman dirundukkan di saluran atau di parit yang dangkal. Dalamnya sekitar 5-13 cm. Kemudian, seluruh cabang yang dirundukkan ditimbun dengan tanah, sedangkan pucuk cabang dibiarkan muncul di atas tanah. Perundukan cara ini akan menghasilkan banyak bibit.

4. Cabang berselang-seling di tanah

Cara ini mirip dengan dibumbun. Bedanya, cabang yang dibumbun tanah hanya beberapa tempat saja sehingga cabang berselang-seling di tanah akan tumbuh akar, sedangkan yang di luar tanah akan tumbuh tunas baru.

Tanah yang dipakai untuk membumbun harus tanah yang subur karena tanah yang subur dengan kandungan unsur hara yang lengkap akan memudahkan pertumbuhan akar dan tunas. Oleh karena itu, tanah untuk merundukkan cabang perlu diberi pupuk kandang, kompos, atau NPK.

Agar cabang yang dirundukkan tidak mudah berubah, perlu diberi ajir dari bambu atau kayu. Jumlah ajir yang diperlukan tergantung jumlah rundukkan yang dibuat. 


Misalnya, sebuah cabang yang dirundukkan secara berselang-seling ada 4 rundukan maka paling sedikit perlu 4 ajir untuk menahan agar cabang tidak mencuat.

Hasil rundukan dapat dipotong jika tunas sudah tumbuh subur dan mempunyai perakaran yang kuat. Setelah cabang dipotong, sebaiknya segera dipindahkan ke tempat pesemaian yang berupa pot, polibag atau keranjang. Tentu saja, wadah pesemaian itu diisi dengan media tanam 

Cara rundukan tanaman ini bisa anda terapkan, disamping mudah dan simpel tidak seperti cara mencangkok atau stek tanaman yang mungkin lebih sulit dari pada dengan menggunakan teknik rundukan tanaman.


Sumber : Pracoyo, Mujiyanto

No comments for "Cara rundukan tanaman"