cara membuat kolam ikan hias di pekarangan rumah

Manfaat Pemeliharaan Ikan

Ikan adalah salah satu hewan peliharaan yang perlu dimakan karena merupakan sumber protein hewani dan gizi yang tinggi. Selain itu ikan juga mengandung protein kira-kira 2% dari berat ikan, protein yang ada dalam tubuh ikan sangat lengkap, yaitu mengandung 20 jenis asam amino, dan protein ikan berguna untuk pertumbuhan badan, mempertahankan dan memelihara kesehatan tubuh, serta mencerdaskan otak.





Ikan diperoleh manusia dapat dengan cara menangkapnya di alam (sunagi,danau, laut) atau dipelihara di kolam. Dengan memelihara ikan di kolam pekarangan, tentu dapat menangkapnya dengan mudah sehingga kebutuhan lauk-pauk dan menu makan di rumah tangga dapat terpenuhi. Selain itu, memelihara ikan di kolam pekarangan dapat menambah pendapatan keluarga dengan cara menjual ikan tersebut.

Memelihara ikan di kolam pekarangan mamerlukan suatu ketrampilan khusus sehingga dapat dijadikan modal dalam menjalankan usaha perikanan. Dengan kemauan yang sungguh-sungguh memelihara ikan di kolam pekarangan dapat dijadikan sebagai usaha industri rumah tangga.


Syarat Keterlaksanaan

Pemeliharaan ikan di kolam pekarangan dapat terlaksana dengan baik, jika :
  • Lokasi pekarangan sesuai dengan keperluan,
  • Air cukup,
  • Ukuran kolam,
  • Bentuk komam,
  • Benih sehat,
  • Makanan tersedia, dan
  • Alat-alat diperlukan tersedia.


A. Persyaratan Teknis Lokasi

Lokasi pekarangan yang dapat dibuat kolam ikan adalah lokasi yang memiliki keadaan tanah yang baik dan sumber air cukup.

Keadaan Tanah.

Tanah yang baik untuk membuat kolam ikan adalah mempunyai struktur yang kuat, tidak berbatu-batu, dapat menahan air (tidak porous), dan cukup subur (kaya akan bahan organik/unsur hara). Keadaan tanah yang memenuhi syarat dapat dicek dengan cara meraba tanah tersebut. Adapun cara mengeceknya sebagai berikut.

  1. Ambil tanah dengan menggunakan skop pada kedalaman 15 cm, setebal 2,5 cm dan selebar 5 cm.
  2. Remas tanah tersebut dengan tangan sampai agak kering.
  3. Bentuklah tanah tersebut menjadi bulatan memanjang seperti  pensil.
  4. Jika tanah terebut dapat dilingkarkan pada jari jemari tangan, tanpa retak, berarti tanah tersebut sifatnya liat.
  5. Jika tanah tersebut tidak dapat dibentuk menjadi lingkaran sehingga jatuh menjadi butiran atau retak-retak setelah kering, berarti tanah tersebut bersifat pasir.
  6. Jika tanah tersebut terasa seperti tepung atau adonan di antara jari jemari tangan, berarti tanah bersifat lumpur.

B. Sumber Air

Ikan tidak dapat hidup dan berkembang, jika jumlah air dan mutu air tidak memenuhi syarat karena air sebagai media hidup ikan. Air yang diperlukan untuk memelihara ikan di pekarangan harus memenuhi syarat-syarat berikut.
  1. Jumlah air yang diperlukan adalah sejumlah volume air pada saat mengisi kolam pertama dan harus diperhitungkan pula air yang dilang karena penguapan/perembesan.
  2. Mutu air yang akan digunakan dapat diperiksa dengan menggunakan alat pengukur atau dapat dilihat dari warna air tersebut. Jika berwarna cokelat bening, berarti air cocok untuk budi daya ikan. Jika berwarna cokelat keruh, berarti air tidak cocok untuk budi daya ikan karena banyak mengandung lumpur. Jika berwarna hitam, berarti air tidak cocok untuk budi daya karena banyak mengandung racun. Jika berwarna hijau, berarti air cocok untuk budi daya ikan yang bersifat herbivora karena air banyak mengandung plakton/organisme air. Nilai mutu air dikelompokan menjadi dua, yaitu.
  • sifat fisika air yang terjadi dari suhu air yang optimal berkisar antara 25 - 30 derajat celcius dan kekeruhan air berkisar antara 25 - 100 JTU.
  • Sifat kimia air, terdiri dari pH air, berkisar antara 4-9, kandungan oksigen, berkisar antara 5-6 ppm, kandungan CO2 terlarut maksimal 25 ppm, dan kandungan N dan NH3, kurang dari 1,5 ppm.

C. Bentuk Kolam

Beberapa bentuk kolam yang dapat digunakan untuk memelihara ikan di pekarangan adalah

1. Bentuk segi empat.
2. Bentuk oval,
3. Bentuk segitiga,
4. Bentuk silinder.

D. Ukuran Kolam

Ukuran kolam yang dibuat untuk memelihara ikan di pekarangan disesuaikan dengan luas pekarangan yang ada, biasanya 50-200 m2. Kriteria kolam yang harus diperhatikan adalah :
  1. Kolam memiliki pintu yang memasukkan air dan pintu untuk mengeluarkan air.
  2. Pintu masuk air dibuat sedemikian rupa sehingga debit air yang masuk ke dalam dapat diatur.
  3. Pintu untuk mengeluarkan air berupa tembok yang dapat mengatur ketinggian permukaan air kolam.


E. Benih Ikan

Ikan yang dapat dipelihara di kolam pekarangan ada beberapa jenis, antara lain adalah ikan mas, ikan nila, ikan lele, ikan gurami, dan ikan mujair. Ikan mas yang dapat dipelihara di kolam pekarangan ada beberapa macam, yaitu :
  1. Ikan Mas Sinyonya.
  2. Ikan Mas Punten.
  3. Ikan Mas Majalaya.
Ukuran benih ikan mas yang dapat ditebarkan pada kolam pekarangan adalah benih dengan ukuran panjang 3-5 cm, benih dengan ukuran panjang 5-8 cm, jumlah benih ikan yang akan ditebar sebanyak 3-8 ekor/m2. Ukuran benih ikan nila yang dapat ditebarkan pada kolam di pekarangan adalah benih yang mempunyai ukuran panjang antara 5-8 cm. Jumlah ikan nila yang ditebarkan sebanyak 3-5 ekor/m2. Jenis ikan lele dan jenis lainnya kepadatannya sama.


F. Makanan

Manakan yang diberikan untuk ikan berupa dedak, sisa-sisa nasi, sisa-sisa pembuatan tahu, dan lain-lain. Jumlah makanan yang diberikan setiap hari adalah 3% dari berat badan ikan. Jika ikan yang ditebarkan adalah 15 kg, Jumlah makanan yang diberikan setiap hari adalah. 

3% x 15 kg = 0,45 kg.

Jumlah makan tersebut diberikan sebanyak 3 kali sehari. Jadi, makanan yang diberikan pada pemberian pertama adalah.

0,45 kg : 3 kali = 0,15 kg.

Cara pemberian makanan tersebut adalah dengan menebarkannya di permukaan air kolam.


G. Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk pemeliharaan ikan di kolam pekarangan adalah

1. Persiapan Kolam

Jika sudah ada kolam yang akan digunakan untuk memelihara ikan dipekarangan, langsung saja mengikuti point ke 3. Jika kolam yang akan digunakan tersebut belum ada, lakukanlah persiapan berikut.
  • periksalah persediaan sumber air,
  • periksa keadaan tanah dengan cara yang telah dikemukakan sebelumnya, dan
  • tentukan ukuran dan bentuk kolam yang akan digunakan.
2. Pembuatan Kolam

Untuk membuat kolam, pertama-tama yang harus dilakukan adalah

a. Menggali Tanah

  1. Setelah menentukan ukuran dan bentuk kolam, pasanglah (pancang) patok. Ukuran kolam meliputi panjang, lebar, dan kedalaman kolam.
  2. Pertama-tama buat pematang/gelengan, yang tanahnya diambil dari dalam kolam bagian bawah. Langkah-langkah dalam membuat pematang adalah pematatang dibuat berbentuk trapesium dengan kemiringan 2 : 1 ke arah dalam dan 1 : 1 kearah luar. Besar kecilnya pematang yang akan dibuat bergantung pada besar kecilnya kolam. Sebagian pedoman, untuk membuat yang luasnya 200 m2, lebar pematang sedikitnya 100 cm. Tinggi pematang paling sedikit 30 cm di atas permukaan air.
  3. Galila pinggiran kolam tersebut dengan menggunakan cangkul sampai terbentuk pematang yang diinginkan.
  4. Setelah bagian tepi kolam terbentuk, lanjutkanlah penggalian tanah pada bagian tengah sampai kolam terbentuk.
  5. Setelah dasar kolam terbentuk, buatlah kemalir di tengah kolam yang dimulai dari pintu pemasukan air sampai ke saluran pembuangan.
  6. Setelah terbentuk kolam, usahakanlah agar tanah yang subur yang terletak pada bagian atas dikembalikan lagi pada posisi semula, menjadi bagian atas dasar kolam.
b. Membuat pintu masuk dan pintu keluar air

Pintu masuk dan keluar air dapat terbuat dari pipa pralon (PVC), bambu, kayu, tembok. Pintu untuk mengeluarkan dan memasukan air dibuat di bagian tengah kolam.


Pemeliharaan Ikan

A. Pengeringan Kolam

Komal yang akan digunakan sebaiknya dikeringkan terlebih dahulu supaya hama pemangsa ikan mati. Pengeringan dilakukan sampai tanah pada permukaan kolam retak-retak. 


B. Pemupukan Kolam

Pemupukan kolam dilakukan berangsur - angsur setiap 3 bulan. Pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang dengan dosis 0,1 - 1,0 kg/m2. Misalnya, luas kolam 50 m2 maka jumlah pupuk yang akan digunakan minimal adalah 1,0 kg/m2 x 50 m2 = 5 kg pupuk.

Lakukanlah pemupukan pada kolam yang akan digunakan untuk memelihara ikan dengan cara sebagai berikut.
  1. Timbanglah pupuk yang akan ditebarkan.
  2. Tebarkan pupuk kandang tersebut secara merata ke dalam kolam.

C. Pengisian Kolam

Kolam yang sudah dikeringkan dan dipupuk dapat langsung diairi dengan cara memasukan air ke dalam kolam setinggi 20 cm. Hal ini berfungsi untuk melarutkan pupuk yang ditebarkan dan supaya produk itu menjadi media tumbuhan binatang-binatang air, seperti kutu air.

Setelah 4-5 hari, ketinggian air ditambah sesuai dengan keiinginan air yang diinginkan. Kolam yang telah terisi air penuh ini tidak dapat langsung diisi dengan benih ikan, tetapi dibiarkan dulu selama 7-8 hari.


D. Penebaran Benih Ikan

Benih ikan yang akan ditebar, sebaiknya diperiksa lebih dahulu apakah benih tersebut sakit atau tidak. Benih yang sehat akan terlihat lincah bergerak kesana kemari, sedangkan benih yang sakit terlihat lemah dan bentuk tubuhnya tidak normal. Cara menghitung jumlah benih dengan menggunakan mangkuk plastik.

Jumlah benih ikan yang akan ditebar di sesuaikan dengan luas kolam yang akan digunakan. Jika jumlah benih yang ditebar 5 ekor/m2 dengan luas kolam 50 m2, benih yang akan ditebarkan adalah sebanyak  :

5 ekor/m2 x 50 m2 = 250 ekor.

Masukanlah benih ikan yang telah dihitung ke dalam kolam pemeliharaan dengan cara perlahan-lahan. Jika benih diperoleh dengan membelinya di pasar dan benih tersebut dimasukan ke dalam kantung plastik, cara penebaran benih ikannya adalah sebagai berikut.
  1. Bukalah kantung plastik benih ikan.
  2. Masukan kantung plastik ke dalam kolam pemeliharaan.

E. Pemberian Makanan

Benih ikan yang telah ditebarkan ke dalam kolam akan tumbuh dan berkembang dengan baik jika makanannya cukup. Makanan yang ada dari kolam pemeliharaan terkadang tidak mencukupi untuk pertumbuhan benih ikan. Oleh karena itu, berikan makanan tambahan. Makanan tambahan itu diberikan selama masa pemeliharaan sampai ikan yang dipelihara siap untuk dikonsumsi. Cara pemberian makan tambahan pada ikan sebagai berikut.
  1. timbanglah makanan yang akan diberikan.
  2. tebarkan makanan tersebut secara merata ke seluruh permukaan kolam.




Sumber : Ir. Gusrina 

No comments for "cara membuat kolam ikan hias di pekarangan rumah"