Beternak burung puyuh pemula


Banyak macam burung yang kita kenal, seperti burung kutilang, burung tekukur, dan merpati. Burung-burung tersebut diperjualbelikan di pasar burung atau di pasar-pasar bebas. Namun, masih banyak pula burung yang hidup secara bebas di pedesaan atau di hutan. Salah satu dari sekian banyak burung yang masih banyak ditemukan di pedesaan atau di hutan adalah burung puyuh. Pada umumnya, jenis burung ini hidup di padang rumput terbuka, di sawah yang baru dipanen atau disemak-semak.

Saat ini burung puyuh dapat ditemukan dikandang-kandang tidak hanya di pedesaan, tetapi juga di perkantoran. Megapa demikian? jawabannya tentu ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari berternak burung puyuh ini sehingga menguntungkan pemeliharanya. Manfaat yang diperoleh adalah burung puyuh dapat dijadikan mata pencaharian bagi keluarga karena burung puyuh mempunyai beberapa kelebihan.

  1. Puyuh betina bertelur pada umur 40 hari dan jumlah telurnya sekitar 300 butir selama 10-12 bulan.
  2. Telur puyuh mempunyai kandungan gizi yang tinggi dan tidak kalah dari telur ternak lainnya.
  3. Telur puyuh sangat baik bagi orang yang sedang diet kolesterol karena kandungan lemaknya rendah dibandingkan telur lainnya dan telur puyuh mempunyai kandungan protein tinggi.
  4. Telur puyuh dapat dijadikan obat kuat bagi orang yang percaya.
  5. Daging puyuh, seperti daging ayam, rasanya lezat dan mudah diolah, tidak banyak mengandung lemak, dapat dimakan untuk segala umur dan halal menurut ajaran agama apa pun.
  6. Kotoran puyuh dapat diolah menjadi pupuk sehingga dapat dijual atau untuk keperluan tanaman.
  7. Penjualan bibit pun dapat dilakukan pada budidaya burung puyuh. 

Syarat Pemeliharaan

Seperti halnya jenis unggas lainnya, burung puyuh juga amat peka terhadap kebisingan. Oleh karena itu, dalam pemeliharaannya diperlukan lingkungan yang tidak dekat dengan jalan besar, pasar, bengkel, atau sumber kebisingan lainnya. Keterangan ini dimaksudkan untuk menghindari timbulnya stes pada burung puyuh yang akan berakibat turunnya produksi telur.

Kebutuhan hidup burung puyuh hendaknya mudah diperoleh, seperti dekat dengan sumber air (sumur atau sungai). Air tidak hanya digunakan untuk minum puyuh juga digunakan untuk membersihkan perlengkapan kandang burung puyuh, seperti tempat minum atau pakan. Toko tempat pembelian makanan burung puyuh tidak terlampau jauh. Bahan bambu maupun kayu untuk keperluan membuat kandang serta perlengkapan kandang (tempat pakan dan minum) hendaknya mudah diperoleh.

Alat dan bahan untuk pembuatan kandang

Dalam beternak burung puyuh, anda memerlukan bibit dan lebih baik jika anda mengawalinya dari bibit yang sudah siap untuk bertelur. Selain memerlukan burung puyuh, anda juga memerlukan bahan dan peralatan yang digunakan untuk membuat kandang dan perlengkapan sebagai berikut.

A. Bahan :
  1. Bambu.
  2. kayu kaso.
  3. paku.
  4. kawat kasa.
B. Alat :
  1. Palu.
  2. Gergaji.
  3. Meteran.
  4. Penggaris.
  5. Gunting Seng.

Kandang dan Perlengkapannya

Kandang yang diperlukan adalah kandang yang cukup memperoleh sinar matahari, tidak lembab dan udara keluar atau masuk dengan lancar. keadaan seperti itu akan menyenangkan burung puyuh. Selain itu, kandang juga harus mudah dibersihkan, penempatan tempat makan dan minum tidak menyulitkan pengisiannya bagi peternak.

Ada dua bentuk kandang burung puyuh, yaitu :
  1. Kandang indukan (kandang untuk burung puyuh yang berumur 1 hari sampai 3 minggu).
  2. Kandang burung puyuh dewasa (4 minggu ke atas).

A. Kandang Indukan

Kandang ini diperuntukan untuk burung puyuh hingga berumur 3 minggu. Anda harus menyediakan kandang yang hangat, caranya didalam kandang indukan ditempatkan lampu sebagai pemanas. Guna mengetahui apakah lampu pemanas telah mencukupi atau tidak. Anda dapat melihat perilaku burung puyuh seperti berikut.
  1. Jika sebagian besar burung puyuh berkumpul di kekat lampu, hal itu menandakan suhu kurang panas.
  2. Jika sebagian besar burung puyuh menjauhi lampu, hal itu menandakan suhu terlalu panas.
  3. Jika burung puyuh tersebar merata pada kandang indukan maka suhu telah mencukupi.
Kandang dapat berupa kotak dengan ventilasi pada bagian sisi dan lantai dilapisi dengan sekan dengan ukuran 100 x 100 cm dan tinggi 30 cm (memuat kurang lebih 100 ekor).


B. Kandang Burung Puyuh Dewasa

Kandang untuk burung puyuh dewasa hingga masa bertelur pada umumnya dibuat dengan ukuran 50 x 100 x 35 cm. Kandang itu berisi 30 sampai 45 ekor. Kandang yang dibuat dengan menggunakan rangka kayu kaso, dinding, dan lantai dari kawat ram, menungkinkan kandang tetap bersih karena kotoran dapat langsung jatuh ke tanah. Lantai dibuat agak miring sehingga telur dapat langsung keluar dari kandang ke penampunyan telur.

Tempat pakan dapat dibuat dari bambu yang dibelah dan diletakkan di depan kandang demikian pula pada tempat minum. guna menghindari makanan banyak terbuang, akibat patukan paruh ketika burung puyuh makan, tempat makan ditutup dengan menggunakan kawat ram. Kandang burung puyuh dewasa dapat pula dibuat bertingkat sehingga dapat menghemat ruangan. 

Baca Juga : Ternak ayam dan ikan

Mengenal Burung Puyuh Lebih Dekat

A. Ciri Umum

Sebelum memelihara burung puyuh, tentunya anda harus dapat membedakan antara burung puyuh betina dan jantan. Ciri umum yang dapat dilihat guna membedakan jenis kelamin burung puyuh adalah warna pada bulu dada, paruh, dan anus. Bulu dada burung puyuh betina berwarna cokelat keabu-abuan dengan garis atau bintik putih, sedangkan burung puyuh pejantan mempunyai bulu dada cokelat kemerah-merahan. Pankal paruh burung puyuh jantan berwarna cokelat kemerahan, sedangkan pangkal paruh burung puyuh betina tidak berwarna kokelat kemerahan. Jika dilihat bagian atas anus burung puyuh pejantan terlihat adanya benjolan berwarna merah dan jika ditekan akan keluar cairan seperti busa putih, Sedangkan burung puyuh betina tidak ada ciri-ciri tersebut.


B. Makanan dan Minuman

Makanan merupakan faktor yang sangat penting dalam menunjang kebersihan beternak burung puyuh. Pemberian makanan yang tidak benar, baik dari jenis kualitas (gizinya) maupun kualitas (jumlahnya), akan mengakibatkan kegagalan dalam beternak burung ini. Ada beberapa bentuk makanan yang dapat diberikan pada burung puyuh menurut umurnya. Untuk burung puyuh pada masa awal pertumbuhan (masa starter), di bawah umur 3 minggu, dapat diberi bentuk mass atau tepung. Pada umur di atas 3 minggu burung puyuh diberi makanan berbentuk crumble (butiran).

Sebaliknya, pada mula pemeliharaan ternak ini anda membeli makanan burung puyuh yang telah jadi di toko perternakan yang dekat dengan rumah anada. Jika telah mempunyai pengalaman yang cukup, tidak salah jika anda memulai meramu atau mencampur makanan sendiri. Pemberian makanan hendaknya dilakukan dua kali sehari, yaitu pagi dan sore hari. Hal ini dimaksudkan guna efisiensi makanan karena jika tempat pakan diisi terlalu penuh, mungkin banyak yang terbuang pada saat burung puyuh makan.

Selain itu, dengan adanya rutinitas pemberian makanan, kesempatan untuk banyak bertemu dan mengetahui keadaan burung puyuh lebih besar. Satu hal yang penting adalah hindarkan makanan terkena air karena makanan yang basah mudah terserang jamur dan menjadi busuk. Jumlah makanan yang dapat diberikan pada burung puyuh dapat dilihat seperi berikut. 

  1. Burung puyuh umur 1 hari - 1 minggu jumlah makan 2 gram/hari.
  2. Burung puyuh 1 - 2 minggu jumlah makan 4 gram/hari.
  3. Burung puyuh 2-4 minggu jumlah makan 8 gram/hari.
  4. Burung puyuh 5-6 minggu jumlah makan 13 gram/hari.
  5. Burung puhuh di atas 6 minggu jumlah makan 17-19 gram/hari.
Air minum hendaknya diberikan secara bebas, artinya dipenuhi setiap saat. Anda dapat menggunakan air sumur atau air sungai. Hindari air minum yang telah tercemar, apalagi mengandung racun dan jangan lupa bersihkan tempat minum 3 hari sekali.



C. Perawatan Masa Bertelur

Burung puyuh yang telah berumur 6 minggu hendaknya dipisah dengan betina dan pejantan. Jika anda hanya berkeinginan untuk memproduksi telur puyuh komsumsi (untuk dimakan), tindakan yang baik adalah hanya menempatkan burung puyuh betina dalam satu kandang. Alasannya, telur puyuh yang tidak mengandung benih tidak mudah busuk dibandingkan yang mengandung benih (untuk ditetaskan).

Jika berkeinginan untuk menghasilkan telur tetas juga, anda dapat mencampur pejantan dan betina dalam satu kandang. Perbandingan yang ideal antara burung puyuh betina dan pejantan adalah 1 : 3 (1 pejantan dengan 3 betina).


D. Pemanenan

Anda dapat melakukan pemanenan telur pada saat pagi sebelum memberi makan (kurang lebih pukul 06.00). Telur-telur pemanenan hendaknya ditempatkan pada suatu tempat. Telur yang retak dipisahkan dari telur yang utuh. Adalah hal yang baik pula jika anda dapat memisahkan telur menurut ukuran telur dan tentunya harganya pun dapat anda bedakan.

Menyimpak telur hendaknya di tempat yang sejuk. kering, dan jauh dari sumber panas. Suhu yang baik untuk menyimpan telur adalah 23-33 derajat celcius sehingga telur dapat tahan selama 14 hari.


E. Penyakit

Penyakit burung puyuh pada dasarnya sama seperti pada unggas lainnya. Namun, mencegah timbulnya penyakit adalah sangat penting dengan cara menjaga kebersihan daripada mengobatinya. Beberapa macam penyakit yang menyerang burung puyuh, antara lain sebagai berikut.

1. Newcastle Disease (ND)

Penyakit ini dikenal secara umum dengan nama tetelo. Penyakit ini sangat menular dan dapat menyebabkan kematian. Namun, dengan cara vaksinasi penyakit ini dapat dicegah. vaksin tetelo dapat diperoleh di toko obat ternak dan diberikan secara tetes mata atau hidung. Ciri-ciri burung puyuh terserang penyakit ini adalah nafsu makan menurun, lesu, ngorok, mencret  warna putih hijau, dan produksi telur menurun.

2. Pullorum

Banyak orang menamakan penyakit ini berak kapur karena kotoran yang keluar berwarna putih seperti kapur. Ciri-ciri burung yang terserang penyakit ini yang utama adalah kotoran putih di samping nafsu makan hilang, bulu kusam, dan sayap menggantung. Cara terbaik untuk menghindari penyakit ini adalah menjaga kebersihan kandang dan setiap burung puyuh yang terkena penyakit ini segera dipisahkan.

3. Coccidiosis

Ciri-ciri burung yang terkena penyakit ini burung puyuh tampak lesu, bulu kusam, nafsu makan menurun, dan ciri utamanya adalah tinja tampak bercampur darah. jika burung puyuh anda terserang penyakit ini, sebaiknya perlu diperhatikan kebersihan kandang dan peralatannya, kemudian diberi obat coccidiosis yang dapat dibeli di toko obat ternak.

Penyakit lain yang banyak menyerang burung puyuh adalah kekurangan zat gizi tertentu. Namun, apabila anda memperhatikan kualitas dan kuantitas pakan yang baik, penyakit kekurangan zat gizi tertentu tidak akan terjadi.


Cara Menyimpan Telur

Selain menyimpan telur pada baskom atau tempat lain, anda dapat juga menyimpan telur dengan beberapa cara, antara lain sebagai berikut.

1. Dalam Kantong Plastik

Penyimpanan dengan cara ini telur dapat bertahan selama kurang lebih 14 hari. Hal tersebut dimaksudkan untuk menghambat penguapan air dari dalam telur.

2. Dalam Lemari ES

Jika anda memiliki lemari es, telur dapat disimpan di dalam lemari es. Dengan cara demikian telur dapat tahan lama.

3. Diawetkan

Ada beberapa cara yang dapat anda lakukan, di antaranya adalah sebagai berikut.
  • telur diasinkan.
  • pengasapan, yakni mengasapi telur dengan menggunakan serabut kelapa. Hal itu dimaksudkan utuk memperkecil pori-pori kulit telur sehingga makhluk hidup pembusuk sukar masuk ke dalam telur.

Penjualan dan Pemanfaatan Telur Puyuh

Telur puyuh hasil panen hendaknya jangan disimpan terlalu lama karena dapat mengakibatkan telur menjadi jelek kualitasnya atau mutunya. Jika jumlahnya sangat besar, pada hari itu pula anda dapat menjualnya ke pasar dengan keranjang atau dipak dengan kotak plastik.

Pemanfaatan telur puyuh dapat dilakukan dengan cara mengolah terlebih dahulu, seperti merebus atau membuatnya menjadi makanan tertentu. Jika usaha anda telah berhasil, tentu anda dapat menjual bibit burung puyuh. Selain itu, anda dapat pula menjual burung puyuh jantan atau memotongnya untuk dimakan dagingnya.


Sumber : Ir. Muhaswad dwiyanto, DPH


No comments for "Beternak burung puyuh pemula"