Bertanam Pisang

Pisang adalah salah satu buah yang manis rasanya, bernilai gizi tinggi, dan banyak mengandung vitamin C yang dapat mencegah gusi berdarah atau sariawan. Di Indonesia tanaman pisang banyak tumbuh di pekarangan-pekarangan dan mudah berbuah. Oleh karena itu tanaman pisang mudah berbuah, biasanya tanaman ini diabaikan pemeliharaannya. Untuk itu, perlu dilakukan perawatan secara intensif dan baik agar mutu buah pisang menjadi baik.




1. Manfaat Tanaman Pisang

Tanaman pisang merupakan tanaman yang serba guna, mulai dari bonggol (umbi bantang) sampai dengan daun dapat di manfaatkan untuk keperluan hidup sehari-hari.

a. Kegunaan Pisang

Kegunaan tanaman pisang, antara lain sebagai berikut.

1. Bonggol (umbi batang) Pisang

Bonggol pisang, khususnya pisang kepok dan klutuk dapat dimanfaatkan untuk bahan PPPP (pertolongan pertama pada kecelakaan), yaitu air bonggol dapat dimanfaatkan sebagai obat disentri, pendarahaan usus, obat sakit amandel, dan sebagai penyubur rambut. Selain itu, bonggol pisang dapat digunakan sebagai campuran makanan ternak.

2. Batang pisang

Air batang pisang dapat digunakan untuk menyembuhkan kencing panas dan penawar racun warangan. Air batang pisang, khususnya pisang klutuk, bila dicampur dengan telaga dapat digunakan untuk menghitamkan anyaman dari bahan bambu. 

Batang pisang dapat digunakan sebagai campuran hijauan makanan ternak dan dapat dibuat pupuk kompos. Pelepah pisang yang sudah kering dapat digunakan untuk pembungkusan tembakau rajang, pembungkusan gula merah, dan digunakan untuk tali.

3. Daun Pisang

Daun pisang dapat digunakan sebagai pembungkus makanan dan juga dapat digunakan sebagai makanan ternak.

4. Bunga Pisang

Bunga (jantung) pisang yang belum membuka enak untuk disayur, dapat juga dibuat manisan, asinan, atau acar terutama bunga dari jenis pisang klutuk dan pisang kepok.

5. Buah Pisang

Buah pisang banyak digemari oleh masyarakat karena rasanya enak. Buah pisang yang masak banyak mengandung vitamin C dan buah pisang yang masih mentah banyak mengandung zat tepung. Buah pisang, baik kulit maupun daging buahnya, dapat dimanfaatkan semua.

Kulit buah dapat dibuat anggur, makanan ternak, dan kompos. Daging buah yang masih mentah dapat dibuat tepung pisang, kerupuk pisang dan lain-lain, sedangkan buah pisang yang sudah matang dapat dimakan dalam bentuk buah segar dan olahan, misalnya dibuat kue pisang dan sale pisang.

b. Jenis-Jenis Pisang

Secara garis bersarnya pisang dapat dibagi menjadi golongan, yaitu :

1. pisang yang enak dimakan,
2. pisang yang dimanfaatkan pelepahnya untuk diambil seratnya, dan
3. pisang hutan biasanya hanya untuk hiasan.

Pisang yang enak dimakan, berdasarkan penggunaannya dapat digolongkan menjadi tiga golongan, yaitu sebagai berikut.
  • Pisang yang dimakan buahnya setelah matang sebagai buah segar (buah meja), misalnya pisang raja, pisang ambon, dan pisang susu.
  • Pisang rebus yang biasanya dimakan setelah direbus atau digoreng, misalnya pisang kepok, pisang nangka, pisang kapas, dan pisang manggala.
  • Pisang yang berbiji, misalnya pisang klutuk.
Walaupun hampir semua pisang dapat dimakan, rasanya akan berbeda-beda dan tergantung dari jenis pisang tersebut.

2. Langkah yang Cocok untuk Tumbuh

Tanaman pisang dapat tumbuh hampir di seluruh wilayah Indonesia dari dataran rendah sampai pegunungan. Tanaman pisang tumbuh dengan baik bila ditanam di tanah yang subur, gembur, dan banyak mengandung kapur. Daerah-daerah yang berangin besar kurang menguntungkan bila ditanami tanaman pisang karena angin yang besar dapat merusak daun atau merubuhkan pohonnya.


PEMBIBITAN

1. Macam-Macam Bibit Pisang

Karena pisang tidak berbiji maka pisang ditanam dari bibit yang berasal dari anakan atau bonggol pisang (umbi batang).

Ada lima cara penanaman yang berasal dari bibit pisang, yaitu :
  • bibit yang berasal dari tunas anakan (rebung),
  • bibit yang berasal dari anakan yang masih muda,
  • bibit yang berasal dari anakan pisang yang ukurannya sedang,
  • bibit yang berasal dari anakan pisang yang sedah dewasa, dan
  • bibit yang bersasal dari bonggol (umbi batang).
Untuk mendapatkan bibit yang berasal dari bonggol (umbi bantng) maka perlu dilakukan pesemaian terlebih dahulu selama kurang lebih 3 bulan hingga bibit mempunyai 2-4 helai daun. Keuntungan penanaman pisang berasal dari bibit yang diperoleh dari bonggol (umbi batang) ini, antara lain dapat diperoleh bibit yang banyak dalam waktu yang relatif singkat dan dapat diperoleh bibit besarnya seragam.

Cara membuat bibit dari bonggol (umbi batang) adalah pohon pisang yang telah diambil buahnya, kemudian diambil bonggolnya tersebut dibelah-belah dengan ukuran 5 cm x 5 cm. Setelah itu, bahan-bahan bonggol direndam dalam air hangat-hangat kuku selama 1/2 jam, kemudian disemaikan dengan pesemaian dengan jarak semai 20 cm x 20 cm.

Untuk mendapatkan pertumbuhan bibit yang baik dan sehat selama dalam pesemaian, bibit perlu dirawat secara isentif dengan cara melakukan penyiraman, penyiangan, pemupukan, serta pengendalian hama, dan penyakit. Sebaiknya, bibit pisang yang baru tumbuh dari mata bonggol (umbi batang) perlu dimasukkan atau disemaikan di dalam polybag atau kantong plastik agar dalam penanaman di kebun nanti bibit menjadi lebih kuat.

2. Pemeliharaan Bibit Sebelum Ditanam

Pemeliharaan bibit pisang sebelum ditanam di kebun sampai saat ini masih diabaikan. Padalah, ada kemungkinan bibit pisang yang akan ditanam mengandung bibit penyakit yang dapat merugikan kita. Untuk menghindari segala sesuatu yang tidak diinginkan, ada perlakuan khusu terhadap sebelum ditanam. 

Setelah bibit diambil dari rumpun, kemudian dibersihkan dari semua akar dan tanah yang melekat pada bonggol. Setelah itu, letakkan bibit di tempat yang teduh selama 1-2 hari, kemudian bibit direndam dalam air mengalir selama 2 hari. Untuk daerah-daerah yang sulit mendapatkan air mengalir, bibit pisang dapat direndam dalam air hangat-hangat kuku selama beberapa menit.


PERSIAPAN LAHAN

1. Pembersihan Lahan dan Pengajiran

Untuk mendapatkan kondisi tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman pisang, sebelum penanaman sebaiknya lahan dipersiapkan terlebih dahulu. Persiapan lahan ini diawali dengan membersihkan semak-semak dan rumput-rumput pengganggu terutama untuk tanaman pisang yang akan ditanam secara khusus di lahan tertentu, bukan hanya ditanam di tepi kebun. Setelah lahan bersih dari rumput-rumput, kemudian dilakukan pengajiran terlebih dahulu sebelum dibuat lubang tanam. 

2. Pembuatan Lubang Tanam

Lubang tanam sebaiknya dibuat satu sampai dua minggu sebelum penanaman pisang agar lubang tersebut mendapat banyak sinar matahari. Sinar matahari yang cukup dapat mengurangi bibit hama dan penyakit yang ada dalam tanah. Ukuran lubang tanam adalah 60 cm x 60 cm x 60 cm dan jarak antarlubang disesuaikan dengan jarak tanamannya. 

Dalam penggalian lubang tanaman ini, perlu dipisahkan antara galian tanah bagian atas dan galian tanah bawah. Demikian juga dalam penimbunan kembali, tanah bagian bawah dikembalikan ke bawah, dan tanah bagian atas dikembalikan ke atas.

3. Pemberian Pupuk Dasar

Agar pertumbuhan tanaman baik dan subur, sebelum bibit pisang ditanam diberi pupuk dasar. Pupuk dasar yang digunakan adalah pupuk kandang sebanyak 24 L (2 blik). TSP 50 gram, KCI 50 gram, dan urea 20 gram untuk setiap lubang tanam, kemudian campuran pupuk tersebut diaduk sampai rata.

4. Penanaman

Waktu untuk penanaman pisang yang baik adalah menjelang musim hujan sehingga pada saat pertumbuhan awal tepat pada musim penghujan dan tumbuh dengan cepat. Penanaman pohon atau bibit pisang jangan terlalu dalam dan cukup sebatas bonggol (umbi batang) saja. Apabila penanamannya terlalu dalam, pertumbuhannya akan terhambat terutama pada pertumbuhan awal.


PEMELIHARAAN TANAMAN

Perawatan tanaman pisang hampir tidak berbeda dengan perawatan tanaman-tanaman lain, di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Penyiangan dan Pembumbunan

Agar tanaman dapat tumbuh subur tampa diganggu oleh rumput-rumput yang tumbuh disekitar tanaman pisang, penyiangan perlu dilakukan. Penyiangan ini bertujuan untuk membersihkan rumput-rumput yang tumbuh di sekitar lubang pisang. Bersamaan dengan penyiangan dilakukan pula penggemburan tanah di sekeliling tanaman, kemudian dilakukan pembumbunan.

2. Perabukan atau Pemupukan

Setelah enam bulan, tanaman pisang perlu diberi pupuk tambahan yang berupa urea 400 gram, KCL 400 gram, TSP 1/2 kilogram. Pupuk ditaburkan di lubang pupuk yang dibuat melingkar disekeliling batang dengan ukuran lebar, selebar cangkul dan dalamnya 15 cm, sedangkan jarak lingkaran lubang dari batang pisang adalah 60-70 cm. Setelah pupuk ditabur, kemudian dilanjutkan dengan pembumbunan. Pemupukan ini diulangi setiap enam bulan.

3. Pengaturan Jumlah Anakan

Pada tanaman pisang umumnya setiap 1-2 bulan akan tumbuh tunas baru (anakan) rata-rata sebanyak 6-10 buah. Agar pisang dapat berbuah besar, perlu dilakukan pengaturan jumlah anakan setiap rumpun. Pada setiap rumpun sebaiknya hanya dipelihara 2-3 anakan sehingga dalam satu rumpun ada 4 tabang. Anakan pisang yang dipelihara dipilih yang berbentuk tombak dan yang tumbuh ke luar dari dalam tanah. Anakan pisang yang tidak dipelihara dibuang tiap dua bulan sekali.

Dengan batasan anakan pisang yang terencana, pemanenan dapat diatur. Dengan pembatasan anakan dalam satu rumpun, dapat diatur pertumbuhannya, yakni ada yang sudah berbuah, ada yang sedang berbunga dan ada yang sedang tumbuh, serta ada yang masih kecil. Dengan demikian, panen dapat diatur sepanjang tahun. Selain itu, mutu buah pisang menjadi lebih baik.

4. Pembuangan Daun Pisang

Daun pisang yang mulai kering sebaiknya segera dibuang agar tidak menjadi sarang hama, serperti kalilawar yang akan memakan buah pisang masak dipohon. Daun-daun yang kering yang dibersihkan dipotong-potong lalu diletakkan pada rumpun pisang. Daun kering ini berfungsi sebagai penutup tanah, juga dapat dipakai sebagai pupuk setelah daun membusuk.

5. Pemeliharaan Buah

Setelah buah pisang tidak berbentuk buah lagi, perlu dilakukan pemotongan bunga pisang (jantung). Apabila bunga pisang tersebut tidak dipotong, pertumbuhan buah akan terhambat. Pemotongan bunga pisang dilakukan dengan jarak lebih kurang 25 cm dari buah yang terakhir.

Baca Juga : Cara Menanam Paria

HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN

1. Hama Tanaman Pisang

Seperti tanaman yang diusahakan lainnya, pada tanaman pisang juga banyak terdapat hama pengganggu, seperti berikut.

a. Ulat Daun

Ulat daun ini menyerang daun pisang terutama pada musim kemarau. Ulat yang baru menetas akan memotong pinggiran daun, kemudian menggulung daun dan membentuk selubung. Bila sudah besar, ulat-ulat tersebut pindah tempat dan membuat selubungan baru yang lebih besar. Cara pencegahannya adalah menyemprotkan dengan insektisida (obat pembasmi serangga), misalnya diazenon atau sumathion. Penggunaan obat harus disesuaikan dengan petunjuk yang terdapat pada lebel pembungkus obat yang digunakan.

b. Codot atau Kampret

Binatang ini mencari makanan pada malam hari, sedangkan pada siang hari codot-codot itu bersembunyi di tempat-tempat yang rimbun. Binatang ini memakan serangga, juga mekana buah-buahan yang sudah masak termasuk buah pisang. Cara pencegahan codot atau kampret sampai saat ini belum ada. Namun, untuk menghindari agar buah tidak diserang oleh codot atau kampret sebaiknya pemanenan buah pisang dilakukan sebelum buah pisang masak.

c. Burung

Ada beberapa jenis burung pemakan buah-buahan. Buah pisang yang sudah matang termasuk buah yang menjadi sasaran burung-burung tersebut.

d. Tupai

Binatang ini memakan kelapa, juga memakan buah yang lain termsuk buah pisang.

e. Penyakit Tanaman Pisang

Seperti hanya tanaman yang lain, tanaman pisang pun tidak luput dari serangan penyakit. Penyakit yang sering menyerang tanaman pisang, antara lain sebagai berikut.

1. Penyakit Panama

Tanda-tanda tanaman pisang yang terserang penyakit ini adalah daunnya akan menguning, daun yang tua menjadi terkulai layu, dan akhirnya pohon pisang mati.

2. Pentakit Darah

Penyakit darah ini berasal dari Sulawesi. Tanda tanaman yang terserang penyakit ini, batangnya akan mengeluarkan cairan berwarna merah tua. Tanaman ini lambat laun menjadi layu dan akhirnya mati. Tanaman yang diserang harus segera dibongkar sampai ke akar-akarnya kemudian dibuang ke tempat tertentu supaya tidak menulari tanaman pisang yang lain.

3. Penyakit Virus Pucuk

Tanaman pisang yang terserang virus pucuk, daun mudanya tidak dapat membuka sehingga membentuk seperti cambuk.


PEMANENAN

Buah pisang dapat dipanen 3-4 bulan setelah berbunga dengan ditandai tangkai putiknya sudah gugur dan sudut-sudut buah pisang sudah tidak tampak jelas, tampak berisi, dan warna buah pisang hijau kekuning-kuningan.

Apabila beberapa tingkatan kematangan buah pisang, yaitu sebagai berikut.
  1. Buah pisang yang masih muda. Buah ini masih tampak jelas sudut-sudutnya, warnanya hijau, dan dapat bertambah besar.
  2. Buah pisang tua. Sudut-sudat buah pisang masih ada 1-2 yang tampak jelas, sedangkan yang lain sudah samar-samar sudutnya.
  3. Buah pisang yang hampir matang. Bentuk buah pisang sudah hambir bulat, tetapi warnanya masih hijau.
  4. Buah pisang yang sudah matang. Buah pisang ini sudah bulat dan warnanya menguning. Bila buah pisang akan dikirim ke tempat yang jauh, sebaiknya pisang dipanen pada saat buah sudah tua. Bila dikirim ke tempat yang dekat, sebaiknya buah pisang dipanen pada saat hampir matang. Jika akan dimakan sendiri, sebaiknya pisang dipanen dalam keadaan sudah matang.
Cara memanen pisang sangat mudah, yakni dengan mematahkan batangnya, kemudian memotong tangkai tandannya. Agar tidak rusak, sewaktu dipanen buah pisang jangan dijatuhkan. Setelah dipanen, buah pisang dilapaskan dari tandannya sehingga menjadi bentuk sisiran.

Agar cepat matang dan warna kulitnya menarik, setelah dipanen buah pisang diperam terlebih dahulu sebelum dijual. Untuk pengiriman pisang ke tempat yang jauh, sebaiknya pisang disusun dalam kotak atau dus yang diberi alas, seperti daun pisang kering atau alas yang lain.


PENGOLAHAN PISANG

Pisang dapat dioleh menjadi beberapa jenis makanan sehingga tampak lebih menarik. Selain buahnya, bunga pisang dapat diolah sehingga enak dimakan. Berikut ini akan dijelaskan mengenai pengolahan bunga dan buah pisang.

1. Pengolahan Bunga Pisang

Bunga pisang yang sudah tidak menghasilkan buah lagi dapat dimasak menjadi bermacam-macam masakan, misalnya dibuat pecel, urap, tumis, dan acar. Cara memasaknya pun sederhana, yaitu bunga pisang yang masih segar dipotong-potong kemudian direbus dan dibumbui sesuai dengan jenis masakannya.

Tidak semua jenis pisang enak rasanya. Ada yang rasanya pahit, ada pula yang enak. Oleh karena itu, tidak semua jenis bunga pisang dapat dibuat sayur. Biasanya bunga pisang kepok atau klutuk yang dapat dibuat sayur.

2. Pengolahan Buah Pisang

Buah pisang yang mentah maupun yang matang dapat diolah menjadi bentuk makanan lain yang lebih menarik, seperti berikut :
  • daging buah pisang yang masih mentah dapat diolah menjadi keripik pisang dan tepung pisang.
  • daging buah pisang yang sudah matang dapat diolah menjadi sale pisang atau kue pisang,
  • kulit pisang dapat dibuat minuman semacam anggur kulit pisang.
Baca Juga : agribisnis tanaman pangan 

a. Pembuatan Tepung Pisang

Bahan baku untuk pembuatan tupung pisang adalah buah pisang tua dan masih mentah. Langkah-langkah pembuatan tepung pisang adalah sebagai berikut.

1. Pengupasan

Untuk mendpatkan warna pisang yang baik tetep putih bersih, pengupasan pisang mentah perlu diperhatikan. Sebelum pisang dikupas, dilakukan perendaman dalam air panas selama 10-15 menit. Bila kulit pisang sudah kelihatan layu, perendaman tersebut dianggap sudah cukup, kemudian dilakukan pengupasan. Perendaman pisang dalam air panas dimaksudkan untuk menghindari getah pisang.

2. Pengirisan

Pisang yang telah dikupas diiris-iris secepat meungkin dengan pisau atau dengan mensin pengiris setebal kira-kira 1 cm. Kemudian, buah pisang yang sudah diiris itu dikeringkan.

3. Pengeringan

Pengeringan irisan pisang dapat menggunakan mesin pengering atau menjemurnya dengan panas matahari.

4. Penepungan

Pisang yang benar-benar telah kering, kemudian dibuat tepung. Pembuatan tepung ini dapat menggunakan mesin penggiling tepung dan dengan cara menumbuknya.

5. Penyimpanan

Setelah terbentuk tepung, perlu dilakukan penyimpanan agar tepung pisang lebih tahan lama. Caranya, tepung disimpan dalam tempat yang tertutup rapat. seperti dalam kantong plastik, karung kain, atau tempat yang dapat ditutup rapat.


b. Pengolahan Pisang Matang

Pisang matang dapat diolah menjadi berbagai masakan atau makanan, seperti sale pisang. Berikut ini akan diuraikan cara pembuatan sale pisang. Sale pisang adalah jenis makanan yang dibuat dari buah pisang matang yang diawetkan dengan cara pengeringan. Untuk mendapatkan sale pisang yang baik, diperlukan buah pisang yang tua dan masak. 

Langkah-langkah pembuatannya adalah sebagai berikut.
  1. Pengupasan, buah pisang yang sudah matang dikupas, kemudian permukaannya dikerok tipis-tipis.
  2. Pengirisan, pisang yang berukuran beras dapat dibelah memanjang menjadi dua atau tiga bagian bergantung pada selera.
  3. Pengeringan, irisan pisang kemudian dikeringkan, baik dengan sinar matahari maupun dengan mesin pengering.
  4. Pembungkusan, setelah pengeringan dianggap cukup, langkah berikunya adalah pembungkusan. Pembungkusan ini dapat menggunakan kantong plastik, daun pisang yang sudah kering, atau kertas minyak.
Tidak semua jenis pisang menjadi enak bila dibuat sale. Hanya beberapa jenis, seperti pisang ambon, pisang raja, dan pisang kepok yang dapat dibuat sale dan rasanya pasti enak.


Sumber : Sukamto, B.Sc


No comments for "Bertanam Pisang"